Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan komitmennya dalam koalisi Merah Putih sebagai oposisi pemerintahan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Hal itu ditegaskan menanggapi isu beberapa partai yang tergabung dalam kolisi, merapat ke koalisi pemenang pemilu.
Di Jakarta, Minggu 21 September 2014, Presiden PKS, Anis Matta, mengaku belum tahu kepastian bahwa partai yang menyeberang itu adalah PPP dan PAN. "Kami akan solid dan jadi bagian itu (koalisi Merah Putih). (partai itu) mungkin ada persoalan internal," ujar Anis.
Baca Juga :
Iran Berhasil Tangkis Serangan Israel
Di Jakarta, Minggu 21 September 2014, Presiden PKS, Anis Matta, mengaku belum tahu kepastian bahwa partai yang menyeberang itu adalah PPP dan PAN. "Kami akan solid dan jadi bagian itu (koalisi Merah Putih). (partai itu) mungkin ada persoalan internal," ujar Anis.
Dia menegaskan, PKS sudah biasa jadi oposisi. Hal itu merupakan risiko yang harus ditanggung dari setiap proses demokrasi.
"
Political swing
atau kutu loncat sudah bukan eranya lagi. Harus beri pelajaran, jadi oposisi itu risiko bukan pilihan, tetap harus dijalani," ungkapnya.
Hingga saat ini, dia mengaku belum mendapatkan tawaran dari Joko Widodo untuk masuk di pemerintahan. Menurutnya, ada atau tidaknya PKS di pemerintahan, sama saja karena tetap bisa berkontribusi untuk masyarakat.
"Situasi belum final, karena infonya masih simpang siur. Kamis baru bisa dipastikan," imbuhnya.
Selain PPP dan PAN, kabarnya Partai Demokrat juga ingin loncat ke koalisi pemenang pemilu. Anis membantah dengan tegas hal tersebut. "Teman-teman di Demokrat tidak akan keluar dari perjanjian," tegasnya. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia menegaskan, PKS sudah biasa jadi oposisi. Hal itu merupakan risiko yang harus ditanggung dari setiap proses demokrasi.