- ANTARA FOTO/Widodo S.
VIVAnews - Wakil Presiden Terpilih Jusuf Kalla, menyebutkan pemilihan 16 menteri dalam kabinet pemerintahan Jokowi - JK dari partai politik pendukung sudah tepat.
Menurut JK, banyak dari kalangan partai politik yang juga profesional di bidangnya masing-masing.
"Emang orang parpol tidak pintar-pintar. Banyak orang parpol pintar-pintar kok. Ini kan, namanya koalisi di legislatif dan eksekutif," kata JK, usai menggelar pertemuan di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa malam 16 September 2014.
Disampaikan JK, agar koalisi berjalan mulus tidak hanya dilakukan di parlemen saja, tetapi harus dilakukan di pemerintahan. Agar, dalam menentukan kebijakan bisa sejalan antara pemerintah dan parlemen.
"Jadi, mesti dua koalisinya. Kalau koalisinya tidak dua-duanya, ya tidak jalan dong," katanya.
Namun, menurut JK, meski demikian harus dilakukan dahulu uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) untuk menteri-menteri tersebut. Perlu menyeimbangkan dengan kementerian yang akan dipimpinnya dan mengetahui kemampuannya di bidang apa saja orang-orang profesional dari partai politik itu.
"Tapi kan, seperti yang saya sampaikan harus diseimbangkan antara profesional non partai dan profesional partai. Asalnya dari mana, keahliannya bagaimana, mesti diseimbangkan," kata JK lagi.
Kemudian yang paling penting, menteri yang masuk dalam kabinet pemerintahan Jokowi - JK harus bisa mementingkan tugasnya sebagai menteri daripada posisinya sebagai kader partai tertentu.
"Justru itu yang disebut profesional. Artinya, lebih mementingkan tugasnya daripada partainya," ujar JK. (asp)