Hashim: Ahok, Kalau Anda Jantan Mundur dari Wagub

Pernyataan Sikap Hashim Mengenai Kasus Mudurnya Ahok
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews -
Disiplin Menyemai Talenta Pegawai, Bank Mandiri Raih Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo kecewa dengan sikap Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang mundur tiba tiba dari kepengurusan partai.

Pembunuh Sadis Ibu dan Anak di Palembang Ditangkap, Ini Tampangnya

Namun, dia menyerahkan sepenuhnya kepada Ahok, sapaan Basuki. Sebab, itu adalah hak Ahok sebagai anggota. Hashim pun menantang Ahok untuk meninggalkan jabatannya.
Kia Bakal Luncurkan Mobil Listrik Harga Terjangkau Tahun InI


"Saya katakan. Kalau jantan, Anda hari ini juga mundur dari jabatan wakil gubernur DKI," kata Hashim di kawasan Sudirman, Jakarta, Senin 15 September 2014.


Adik kandung Prabowo Subianto itu menyampaikan tantangan langsung ke Ahok saat bertemu Rabu malam, 10 September 2014. Menurutnya, pertemuan itu memang sengaja disiapkan setelah mendengar kabar pengunduran diri Ahok.


"Setelah dapat kabar Selasa sore, Rabunya kami atur pertemuan. Dia waktu itu berdua sama stafnya, Suni. Dia
nggak
jawab waktu itu," kata Hashim.


Hashim menegaskan sikapnya ini sangat wajar. Pasalnya, Partai Gerindra adalah pengusung Ahok untuk maju pada Pilkada DKI 2012 lalu.


"Dia yang datang dan minta. Karena dia mau maju dari jalur independen
nggak
bisa. Waktu itu siapa yang dukung dia? PDIP
nggak
mau. Jokowi
nggak
mau. Saya juga awalnya
nolak
. Setelah dijelaskan, kakak saya, dan saya baru mau dukung. Saya orang Gerindra terakhir yang mendukung dia jadi wagub DKI," Hashim menjelaskan.


Penolakan Hashim didasari ketersinggungan yang dipicu pernyataan Ahok sebelum maju pada pilkada DKI.


"Waktu itu di kawasan Kampung Beting dia bilang saya
ngemplang
pajak. Tahu apa dia, sebelumnya saya baru bayar pajak Rp200 miliar lebih," kata Hashim.


Namun, kata Hashim, ketersinggungan itu harus dilepaskan. Sebab, Prabowo sudah menjelaskan dan mendukung Ahok.


"Sebagai kader saya harus ikut keputusan partai. Dia minta maaf dan saya maafkan. Tapi sekarang dia tidak pernah pamit pada Prabowo. Orang yang selalu membela Ahok," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya