Sumber :
- ANTARA
VIVAnews
- Penerapan kurikulum 2013 yang menerapkan metode belajar siswa lebih aktif belum sepenuhnya terlaksana dengan baik dan masih amburadul. Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi X DPR RI Agus Hermanto (F-PD) kepada wartawan usai pertemuan Tim Kunker Komisi X dengan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Djauhari Kansil dan jajarannya, Senin 1 September 2014.
“Amburadulnya pelaksanaan Kurikulum 2013 ini disebabkan masih kurangnya sarana dan prasarana penunjang,” ujar politisi dari Fraksi Partai Demokrat ini.
“Amburadulnya pelaksanaan Kurikulum 2013 ini disebabkan masih kurangnya sarana dan prasarana penunjang,” ujar politisi dari Fraksi Partai Demokrat ini.
Ungkapan tersebut menyusul terjadinya polemik yang terjadi di dunia pendidikan, bahkan belakangan menjadi perbincangan baik di kalangan orangtua murid maupun pemerhati pendidikan. Hadirnya kurikulum 2013 yang diharapkan mampu mengatasi persoalan pendidikan di Indonesia, menurut beberapa pihak malah akan menjadi bumerang bagi siswa dan dunia pendidikan Indonesia pada umumnya.
Pasalnya pengurangan dan peleburan mata pelajaran dianggap sebagai langkah yang tidak tepat. Seperti mata pelajaran IPA dan IPS yang dijadikan satu dengan bahasa Indonesia. Belum lagi penambahan jam pelajaran yang dianggap sebagai sebuah bentuk pemaksaan yang akan membebani murid atau siswa.
“Kurikulum 2013 lebih baik daripada kurikulum sebelumnya karena kurikulum 2013 ini bagus sekali (tematik, entegratif). Di negara-negara maju sudah diterapkan, tetapi kenapa di Indonesia kurikulum 2013 pelaksanaannya amburadul, itu yang harus kita perbaiki, sehingga pelaksanaan kurikulum 2013 ini betul-betul dapat tercapai. Artinya, Implementasinya yang masih belum memenuhi harapan.,”papar Agus.
Ditambahkannya, tujuan kurikulum 2013 untuk mempersiapkan insan Indonesia sebagai pribadi dan warganegara yang produktif, inovatif, kreatif, dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. (www.dpr.go.id)
(ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ungkapan tersebut menyusul terjadinya polemik yang terjadi di dunia pendidikan, bahkan belakangan menjadi perbincangan baik di kalangan orangtua murid maupun pemerhati pendidikan. Hadirnya kurikulum 2013 yang diharapkan mampu mengatasi persoalan pendidikan di Indonesia, menurut beberapa pihak malah akan menjadi bumerang bagi siswa dan dunia pendidikan Indonesia pada umumnya.