Hamzah Haz Minta PPP Pertimbangkan Tawaran Gabung Jokowi-JK

Hamzah Haz Temui Megawati
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Sri Mulyani Ungkap APBN Surplus Rp 8,1 Triliun hingga Maret 2024
- Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Hamzah Haz, menggelar pertemuan tertutup dengan tokoh-tokoh senior PPP, Minggu 31 Agustus 2014. Ini terkait kepemimpinan PPP dan arah koalisi partai itu.

Ibu dan Dua Anak Tertimbun Longsor di Garut, Petugas Kesulitan Lakukan Evakuasi

Ketua Forum Penyelamat PPP, Muhammad Rodja, mengatakan dalam pertemuan yang berlangsung selama 1,5 jam itu, mereka membahas tentang penyelenggaraan muktamar dan pergantian posisi Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali.
Menlu Singapura Bertemu Jokowi di Istana Negara, Ini yang Dibahas


"Kami menyadari partai harus segera diperbaiki karena ini aset bangsa, milik umat, dan harus diberdayakan semaksimal mungkin untuk kepentingan bangsa," kata Rodza, di kediaman Hamzah Haz, di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan.


Menurut Rodja, kesalahan utama dewan pimpinan pusat PPP adalah tidak membentuk panitia muktamar. Padahal, musyawarah kerja nasional PPP memutuskan muktamar harus digelar satu bulan paska pelaksanaan pemilu presiden.


"Sekarang kita serahkan kepada dewan pimpinan wilayah yang punya mandat untuk mendesak DPP segera membentuk panitia muktamar. Muktamar harus dilakukan September ini, kalau partai ini bisa efektif," jelas dia.


Arah Koalisi


Atas desakan itu, menurut Anggota Majelis Pertimbangan PPP, Ubaidillah Murad, Hamzah Haz mempunyai pemikiran yang sejalan dengan para tokoh senior PPP.


"Pak Hamzah pada dasarnya sejalan dengan kami untuk segera ada perbaikan partai pada bulan September ini," ungkap dia.


Dalam pertemuan tadi, kata dia, Hamzah Haz juga mengingatkan PPP untuk mempertimbangkan tawaran bergabung dengan koalisi Joko Widodo-Jusuf Kalla


"Pak Hamzah juga mengingatkan kami bahwa kemenangan Jokowi sudah selesai. Jadi tawaran dari pihak Jokowi yang meminta kader-kader PPP duduk di koalisi mereka akan dibahas di muktamar," tuturnya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya