- Antara/ Andika Wahyu
VIVAnews - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengenang sosok Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi sebagai orang yang sangat mendukungnya di partai. Bahkan kata Ahok, jalan pikirannya dan Suhardi dalam berpolitik pun selalu sejalan.
Suhardi meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertaminan (RSPP), Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis malam, akibat penyakit kanker paru-paru.
"Dia orang yang baik. Saya pikir dia adalah salah satu orang Gerindra yang paling mendukung saya," tutur Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat 29 Agustus 2014.
Ahok berkata demikian karena di internal Gerindra ada juga kader yang tidak mendukung dia. "Ada juga yang terang-terangan (tidak mendukung). Kalau dia, kalau bilang bener ya bener. Saya juga sudah nengokin sih pas kemarin, ketemu anak dan istrinya. Karena Pak Suhardi-nya sudah susah ngomong," ucap Ahok.
Seperti diketahui, Suhardi meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta akibat kanker paru-paru. Jenazah Suhardi sendiri disemayamkan di Rumah Duka DPP Partai Gerindra, Ragunan.
Suhardi sendiri, lahir di Klaten, 13 Agustus 1952. Ia seorang intelektual dan praktisi kehutanan Indonesia. Suhardi merupakan, guru besar Fakultas Kehutanan UGM ini dikenal dengan julukan Profesor Telo (ketela) dan Pejuang Kedaulatan Pangan, karena tak bosan mengkampanyekan bahan pangan lokal.
Selesai S-3 (1987), Suhardi mendeklarasikan ‘Sumpah Gandum,’ sebuah ikrar tidak memakan gandum dan produk turunannya, hingga masyarakat Indonesia sejahtera, tak bergantung pada gandum.
Bahkan saat menjabat Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Dephut (2001), Prof. Suhardi mengarahkan jajaran di bawahnya agar membudayakan makan makanan lokal, seperti ketela dan umbi-umbian. (ita)
Ada Lampu Jalan di Jakarta Bisa Terkoneksi sama Internet
Anak usaha Jakpro menginisiasi pemanfaatan lampu jalan milik Pemerintah Provinsi Jakarta untuk dikembangkan menjadi PJU Pintar. Bisa terkoneksi internet dan 5G.
