- VIVAnews/Fajar Sodiq
VIVAnews - Ratusan pelayat terus mendatangi kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerakan Indonesia Raya di Jalan RM Harsono, Jakarta Selatan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almrhum Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi, Jumat dinihari 29 Agustus 2014.
Terlihat Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta dan Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fahri Hamzah mendoakan dan salat jenazah bersama belasan rekannya dari DPP PKS. Anis mengenang almarhum Suhardi sebagai sosok yang tulus dan gigih bekerja keras untuk cita-cita yang diperjuangkan oleh partainya.
"Saya berinteraksi dengan beliau sangat intensif selama masa kampanye Pilpres. Saya terkesan dengan keikhlasan beliau. Beliau sangat humble, sederhana, tapi tulus dalam berjuang. Rendah hati walau posisinya tinggi. Beliau pantas jadi teladan bagi para pejuang politik di Indonesia," ujarnya.
Anis juga menyanjung latar belakang akademik almarhum Suhardi. Menurutnya, kerja sama almarhum dengan Prabowo Subianto dalam mengantarkan Gerindra menjadi partai terbesar ketiga pada pemilu legislatif 2014 lalu merupakan suatu prestasi yang luar biasa.
"Saya kira ini suatu teladan yang baik bahwa beliau seorang akademisi, terjun ke dunia politik dan bekerja habis-habisan. Harus kita akui bersama Pak Prabowo beliau telah berhasil memimpin Gerindra dan sukses membawa partai ini menjadi partai pemenang ketiga di pileg. Itu adalah suatu kerja yang luar biasa," katanya.
Almarhum Suhardi wafat pada pukul 21.33 WIB, Kamis 28 Agustus 2014, pada usia 62 tahun di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta Selatan karena kanker paru-paru stadium IV.
Jenazah akan dilepas oleh Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Jumat 29 Agustus 2014, pukul 08.00 untuk diterbangkan melalui Bandara Halim Perdanakusuma dan selanjutnya akan dimakamkan di TPU Gajah Mada, Yogyakarta usai ibadah salat Jumat. (ita)
Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB
PBB memiliki anggota sekitar 193 negara. Namun, di luar jajaran negara-negara tersebut, terdapat setidaknya 9 negara yang belum mendapat pengakuan sebagai anggota PBB.
