Tim Transisi Jokowi Susun Simulasi Kenaikan Harga BBM Subsidi

Megawati Sampaikan Ucapan Selamat ke Jokowi-JK
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Tim transisi hari ini menyusun beberapa simulasi kenaikan harga BBM subsidi, yang tampak harus terjadi di masa awal pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, yang akan dimulai pertengahan Oktober mendatang. Simulasi itu dibuat menyusul sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang menolak menaikkan harga BBM subsidi di akhir jabatannya.

Siap-Siap Baper, Nicholas Saputra Terjebak Cinta Segitiga dengan Aktris Filipina dan Aktor Korea

Menurut Deputi Tim Transisi, Andi Widjojanto, simulasi itu ada yang berupa menyusun skenario kenaikan harga mulai dari Rp500, Rp1.000, Rp1.500 hingga Rp3000. Dia menambahkan, ada juga simulasi waktu, apakah diasumsikan akan dilakukan pada pemerintahan SBY atau ketika Jokowi-JK sudah dilantik.

"Kalau SBY tidak [menaikkan], lalu Pak Jokowi kapan? Apakah bulan November," kata Andi di Rumah Transisi, Jakarta, Kamis 28 Agustus 2014.

Menurut Andi, kenaikan harga BBM juga harus menunggu momentum yang tepat, seperti pertimbangan kapan ekonomi makro itu melonjak tinggi. "Biasanya Januari, di mana belanja pemerintah melonjak tinggi," kata dia.

Selain itu, tim transisi Jokowi-JK juga menyiapkan simulasi bantalan sosial, sebagai dampak dari kenaikan harga BBM. Apakah angka kemiskinan akan bertambah atau lain sebagainya.

"Simulasi itu dilakukan kemudian diusulkan beberapa langkah-langkah kebijakan yang harus dilakukan Jokowi-JK sebelum sesaat dan sesudah harga BBM itu disesuaikan," kata dia.

Keniscayaan Ekonomi

Tabrak dan Hendak Rampas Mobil, 6 Debt Collector Sadis Ditangkap Polres Labusel

Andi menekankan, secara ekonomi makro, kenaikan harga BBM adalah keniscayaan. Namun pemerintahan Jokowi-JK tidak hanya sekedar ingin menaikkan harga, tetapi harus juga disiapkan bantalan sosial misalnya, apakah revitalisasi pasar tradisional, membangun puskesmas dan menyediakan dokter.

"Jadi ada langsung trade of yang nyata yang dirasakan masyarakat atas kenaikan BBM ini. Ini bukan masalah menaikan berapa rupiah tetapi bagaimana yang terkena dampak negatifnya langsung disiapkan bantalan ekonominya," terang Andi.

Sementara itu, tim transisi juga menyoroti perlunya alokasi dana cadangan di kementerian-kementerian, seperti di sektor pendidikan dan lainnya. "Itu yang membutuhkan interaksi formal antara kami dan pemerintah terutama menteri keuangan apakah dana itu bisa langsung dialokasikan segera untuk mengantisipasi kenaikan BBM," lanjut Andi. (ren)

Bakal calon bupati Ebert Ganggut didampingi tokoh adat mendaftar ke PAN

Unik, Pendaftaran Bakal Calon Bupati di Manggarai Serahkan Ayam Jago dan Tuak ke Panitia

Pendaftaran bakal calon kepala daerah (bacakada) di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur kental nuansa adat. Menyerahkan sebotol tuak dan ayam jago

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024