Sumber :
- ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna
VIVAnews
- Tim Transisi Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla merestrukturisasi kelompok kerja. Deputi Tim Transisi Andi Widjojanto menuturkan, 13 pokja yang sebelumnya ada, kini dipecah menjadi 22 pokja.
"Intinya, struktur kerja pokja sama, tetapi ada beberapa penambahan pokja baru karena beban kerjanya terlalu berat. Jadi, memang perlu dibentuk pokja khusus," ujar Andi di Kantor Transisi Jokowi-JK di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 27 Agustus 2014 malam.
"Intinya, struktur kerja pokja sama, tetapi ada beberapa penambahan pokja baru karena beban kerjanya terlalu berat. Jadi, memang perlu dibentuk pokja khusus," ujar Andi di Kantor Transisi Jokowi-JK di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 27 Agustus 2014 malam.
Baca Juga :
Mengenali Tanda-Tanda Tantrum Tidak Normal pada Anak, Orang Tua Harus Merespons dengan Cermat
Andi mencontohkan, pokja bidang pendidikan dipecah menjadi pendidikan dasar menengah serta pendidikan tinggi dan riset teknologi. Tim juga telah menambahkan bidang industri kreatif sebagai salah satu pokja barunya.
Sementara itu, pokja-pokja yang lain, seperti maritim, kedaulatan pangan, penerimaan negara, dan lingkungan hidup tidah diubah. Andi juga menyebutkan bidang infrastruktur yang juga dipecah menjadi pokja-pokja kecil.
"Infrastruktur sekarang menjadi kecil-kecil juga. Ada perumahan rakyat, transportasi publik, dan lain-lain," ucap Andi.
Tim Transisi bertugas untuk memuluskan transisi pemerintahan dengan cara menyelaraskan perancangan kebijakan program kerja Jokowi-JK dengan kebijakan dan anggaran yang telah berjalan di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tim Transisi bekerja mulai 4 Agustus hingga 15 September nanti. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Andi mencontohkan, pokja bidang pendidikan dipecah menjadi pendidikan dasar menengah serta pendidikan tinggi dan riset teknologi. Tim juga telah menambahkan bidang industri kreatif sebagai salah satu pokja barunya.