Bertemu SBY di Bali, Jokowi Tak Didampingi Megawati

Megawati dan Jokowi Menghadiri Gerakan Nelayan Tani Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews -
Tindak Lanjuti Aduan Masyarakat, Bea Cukai Kediri Gagalkan Peredaran Rokok Ilegal
Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Pramono Anung menyatakan Megawati Soekarnoputri tidak ikut ke Bali untuk mendampingi Joko Widodo bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini, 27 Agustus 2014.

Tokoh Pendidikan Indonesia Jadi Pembicara di Forum Perempuan Dunia di Markas PBB

Pria yang akrab disapa Jokowi itu rencananya akan bertemu dengan Presiden SBY di Hotel Lagoon, Nusa Dua, Bali. "
Tropical Cyclone: Knowing Cause of Indonesian Extreme Weather
Nggak (Megawati tidak ikut). Ini hanya antara presiden terpilih dengan Presiden SBY," ujar Pramono di Gedung DPR, Jakarta.


Menurut Pramono, akan ada dua pokok pembicaraan yang akan dibahas oleh kedua tokoh itu dalam rangka masa transisi pemerintahan.


Pertama, membahas mengenai APBN 2015. Sebab, kata Pram, ruang dan postur anggarannya sangat kecil untuk program pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.


"Apalagi Pak Jokowi di dalam kampanye-kampanye selalu menyampaikan program yang disesuaikan dalam postur APBN yang baru. Apakah ini akan dimasukan dalam APBN yang sekarang atau tidak, itu tentunya bakal menjadi pembicaraan tersendiri," ujar Pram.


Materi pembicaan kedua, kata Pram, adalah persoalan subsidi bahan bakar minyak. Menurut Pram, kedua tokoh ini akan mencari dan mengambil solusi terkait persoalan subsidi BBM.


"Ini kan untuk kepentingan pemerintahan, bukan kepentingan periodesasi dari mereka," kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu.


Mantan Sekretaris Jenderal PDIP itu tidak mau berandai-andai apakah dalam pertemuan empat mata nanti akan dibahas soal koalisi atau tidak. Yang jelas, kata dia, antara Partai Demokrat dan PDIP komunikasinya sangat baik dan tidak ada hambatan.


"Saya melihat Demokrat menyampaikan secara terbuka mereka akan menjadi penyeimbang, tentunya itu akan kami hormati," kata Pramono. (ita)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya