Sejarah Baru Partai Golkar

Munas Golkar : Aburizal Bakrie Menang
Sumber :
  • ANTARA/Saptono

VIVAnews - Sepertinya pemerintahan periode 2014-2019 akan menjadi sejarah baru bagi Partai Golkar. Di mana, pada 20 Oktober 2014, saat presiden baru dilantik hingga lima tahun mendatang, partai Beringin ini pertama kalinya dalam sejarah akan bertindak sebagai oposisi.

"Ini pertama kalinya di dalam sejarah, Partai Golkar yang dipimpin oleh Bapak Aburizal Bakrie berada di luar kabinet," kata politisi Partai Golkar Ali Muchtar Ngabalin dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 23 Agustus 2014.

Menurutnya, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, menegaskan tidak akan ada satu pun kader partainya yang akan masuk ke dalam kabinet pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Kementerian Haji Meminta Jemaah Umrah Harus Keluar dari Arab Saudi pada 6 Juni

"Bapak Ical tidak akan memberikan izin bagi kadernya untuk masuk ke dalam kabinet yang dipimpin oleh Jokowi-JK," kata dia.

Ngabalin menambahkan, Partai Golkar dan seluruh anggota Koalisi Merah Putih, lebih memilih untuk menjadi sebuah 'kekuatan penyeimbang' di parlemen. Sebab, tidak tertutup kemungkinan akan terbentuknya suatu sifat korup dan otoriter dari pemerintahan yang baru nanti.

"Tidak mustahil pemerintahan Jokowi-JK ini korup dan otoriter. Kita pilih jadi kekuatan penyeimbang, agar ada yang mengontrol pelaksanaan janji-janji manis yang memberikan angin segar dan harapan dalam kampanye sebelum Pemilu," ujarnya.

Hal yang sama juga dikatakan oleh politisi senior Partai Golkar, Hadjriyanto Thohari. Dia mengatakan, memang lebih baik partainya berada di luar pemerintahan. Tetapi, tak perlu mendeklarasikan diri secara terbuka untuk tidak masuk dalam pemerintahan.

Gak Main-main, Manusia Silver di Makassar Bisa Raup Hingga Rp 8 Juta per Bulan

"Partai Golkar tidak perlu dengan kenes (keras) mendeklarasikan dirinya sebagai partai oposisi dan juga tidak perlu bergabung dengan partai oposisi yang lain di luar parpol Golkar," kata dia.

Hajriyanto juga mengatakan, partainya tidak akan mengganggu pemeritahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Kami hanya melakukan fungsi kritisisme sebagai mana mestinya di parlemen. Kami tidak akan mengganggu, bahkan menjatuhkan pemerintahan itu. Tetapi tolong, kami juga jangan diganggu. Partai kami jangan diganggu, kami akan melakukan konsolidasi partai dengan sebaik-baiknya," ujar dia.

Partai Golkar, kata dia, hanya membutuhkan satu periode berada di luar pemerintahan untuk kembali merebut hati rakyat.

"PDIP itu bisa menang Pileg dan Pilpres dua periode, setelah di luar pemerintahan. Dua periode, 10 tahun. Kami yakin, Partai Golkar kalau berada di luar pemerintahan, satu periode saja cukup untuk menang," kata dia. (asp)

Dr. BRA. Mooryati Soedibyo

Haru, Angelina Sondakh Ungkap Inspirasi Kebaikan Mendiang Mooryati Soedibyo

Pada masa mengemban gelar sebagai Putri Indonesia, Angelina Sondakh sangat dekat dengan Mooryati Soedibyo.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024