Jokowi Tak Tahu Siapa Pengirim Pesan Negatif ke SBY

Pidato Kenegaraan Terakhir SBY
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki
VIVAnews - Presiden terpilih Joko Widodo, mengaku hubungannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, baik-baik saja. Hal itu disampaikan Jokowi menanggapi kicauan SBY melalui akun Twitter miliknya @SBYudhoyono yang diunggah Kamis malam, 21 Agustus 2014, tentang adanya pesan yang beredar agar SBY dan Partai Demokrat jangan merecoki Jokowi.
4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

"Enggak tahu yang meyampaikan siapa? Kami dengan beliau (SBY) sering bertemu. Beliau malah ingin bantu kita," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Jumat 22 Agustus 2014.
Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

Jokowi menuturkan, dia merasakan selama ini SBY menampakkan itikad baik kepadanya. Hal itu terlihat misalnya saat pidato nota keuangan yang dibacakan SBY di DPR RI pada saat paripurna pekan yang lalu menunjukkan itikad itu.
5 Minuman Alami Bantu Atasi Radang Tenggorokan Selama Puasa

Jokowi mengatakan kalau benar ada pesan bernada negatif itu, bukanlah dari pihaknya. "Siapa yang berbicara itu. Mungkin ada orang yang berbicara itu. Bukan kami," terangnya.

Bertemu SBY

Jokowi menegaskan, dia dan Jusuf Kalla akan melakukan pertemuan dengan SBY. Mereka tengah menyusun jadwal yang cocok. 

Bila kesampaian terjadi pertemuan, hal yang akan dibahas antara lain program-program Jokowi-Jusuf Kalla yang akan masuk ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Pokoknya pertemuan secepatnya," tutur Jokowi.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui akun twitternya @SBYudhoyono yang diunggah Kamis malam, menegaskan bahwa dirinya dan Partai Demokrat (PD) tidak ada niat dan pikiran "ngerecoki" (mengganggu) Jokowi.

"Hari ini saya menerima sejumlah pesan bernada negatif. Saya tahu hal ini juga beredar di sejumlah kalangan. Pesan negatif itu berbunyi SBY dan PD jangan ngerecoki Jokowi. Artinya, SBY jangan mengganggu atau mengatur-atur Jokowi," kicauan pertamanya dengan tanda *SBY*.

Kicauan bertanda *SBY* berarti ditulis langsung oleh SBY. Sekitar 10 kicauan terkait hal itu diunggah mulai pukul 23.00 WIB.

"Saya tidak paham apa yang dimaksud ngerecoki itu. Tidak ada niat dan pikiran sedikitpun mengganggu Pak Jokowi," katanya dalam kicauan berikutnya.

Ia mengatakan dalam kicauan selanjutnya, saat menyampaikan Pidato Kenegaraan, 15 Agustus 2014, dirinya berkata secara moral wajib membantu presiden baru.

"Saya dengan senang hati membantu jika memang dikehendaki. Jadi terserah kepada Presiden Baru. Tidak ada pikiran buruk dari saya," lanjutnya.

Ia melanjutkan, "Ketika saya ingin ikut menyukseskan transisi antara saya dengan Presiden Terpilih itu juga niat baik saya agar ketika dilantik jauh lebih siap."

"Namun, ternyata ada yang tidak menghendaki hal-hal baik itu terjadi. Tentu saya harus menghormati. Naluri politik saya bekerja," kicau berikutnya.

Ia meneruskan, "Atau barangkali ada yang menganggap SBY & PD menginginkan posisi politik tertentu jika Pak Jokowi menjadi Presiden lima tahun mendatang."

"Dengan tegas saya katakan PD tidak ada niat dan ambisi seperti itu. PD akan independen dan menjadi penyeimbang. Kami tidak haus kekuasaan," kicau SBY.

SBY kemudian menegaskan lima tahun mendatang PD akan berbenah dan membangun diri serta lebih menyuarakan dan memperjuangkan kepentingan rakyat.

"Sejumlah kader PD dilobi untuk bergabung ke kubu politik tertentu. Kami katakan tidak. Jadi tidak ada istilah ngerecoki. Jangan di balik." (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya