PAN Bantah Kabar Pindah Haluan ke Jokowi-Kalla

Koalisi Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay membantah kabar partainya akan bergabung dengan Joko Widodo-Jusuf Kalla. PAN, kata dia, tetap konsisten dengan kolisi merah putih seperti yang dideklarasikan sejak awal.
Harga Emas Hari Ini 24 April 2024: Global dan Antam Kompak Anjlok

"Sejauh ini, saya belum pernah mendengar ada pembicaraan soal rencana PAN berkoalisi dengan barisan pendukung Jokowi. Apalagi sebelumnya, koalisi Merah Putih sudah mendeklarasikan membentuk koalisi permanen," kata Saleh kepada VIVAnews, Rabu 20 Agustus 2014.
AHY Cuti Demi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres RI

Koalisi permanen, dia menambahkan, tidak mudah diutak-atik. Apalagi, semua anggota koalisi masih komitmen tetap bersama hingga kini.
Ditanya Soal Kebencian Chef Arnold, Begini Jawaban Codeblu

"Seandainya ada rencana tersebut, tentu akan dibicarakan secara serius di tingkat internal. Kalau hanya sekadar wacana, tentu tidak bisa dijadikan sebagai rujukan. Apalagi, yang menyampaikannya bukan dari kalangan internal PAN," kata dia.

Menurut Saleh, partainya saat ini lebih fokus memperhatikan dan mengawal sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di MK.

"Dari hasil analisa terhadap jalannya persidangan dan juga keterangan saksi dan bukti-bukti yang ada, gugatan tim Prabowo-Hatta diyakini akan dikabulkan MK. Kalau itu terjadi, maka perjuangan belum selesai. Tentu banyak pekerjaan besar yang akan membutuhkan perhatian serius seluruh jajaran partai," jelasnya.

Sebelumnya Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Pramono Anung, menyatakan akan ada satu hingga dua partai yang akan bergabung dengan koalisi Joko Widodo-Jusuf Kalla paska pengumuman Mahkamah Konstitusi pada 21 Agustus 2014.

"Tanggal 21 Agustus, katakanlah keputusannya memberikan dan menguatkan Pak Jokowi dan JK, saya yakin 1-2 partai akan bergabung dengan Pak Jokowi-JK," katanya di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu mengakui sudah ada pembicaraan dengan calon mitra koalisi baru itu. Namun, dia enggan mengungkapkan partai apa saja yang sudah melakukan pendekatan intensif dengan Jokowi.

Sebut nama

Bahkan, Jokowi blak-blakan menyebut nama dua partai itu. "Nih saya ngomong apa adanya. Kemungkinan PAN dan Demokrat akan merapat. Itu kemungkinan," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Selasa 19 Agustus 2014.

Jokowi berharap bergabungnya dua partai menjadikan semua program-programnya yang dituangkan dalam visi misi pada saat kampanye bisa terakomodir seluruhnya.

Dengan bertambahnya dukungan dari partai-partai di parlemen, maka tidak terlalu banyak yang menolak semua program-program yang akan dijalankan oleh pemerintahan Jokowi-JK.

"Kalau banyak yang mendukung, tentu saja program yang ada bisa terakomodir di situ. Tapi kan ini masih dalam proses pembahasan," jelasnya. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya