- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
Nusron Wahid, Agus Gumiwang, dan Poempida Hidayatullah dipecat karena terang-terangan membelot dan mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden tahun 2014. Padahal, Partai Golkar secara resmi telah memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Jadi kalau seandainya ada kader yang bertentangan, dan secara aktif melakukan pertentangan ke organisasi, wajar kalau organisasi mengeluarkan putusan," kata Akbar, Selasa malam 19 Agustus 2014.
Akbar menjelaskan pemecatan Nusron Cs tidak bisa dihindari. Sebab, kepentingan partai harus ditegakkan dan dijaga.
Dengan dipecatnya Nusron dan Agus sebagai kader Golkar, menurut Akbar, hak-hak mereka sebagai anggota dewan terpilih gugur dengan sendirinya. "Kalau sudah tidak lagi eksis di anggota partai, hak-haknya yang melekat dengan sendirinya akan hilang," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lalu Mara Satriawangsa mengatakan keputusan pemberhentian tiga kader itu keputusan resmi pimpinan pusat partai yang telah melalui tahapan dan prosedur sesuai aturan organisasi. Bahkan, ketiganya sudah diberi kesempatan membela diri di Mahkamah Partai Golkar yang diketuai Muladi.
Tetapi, Poempida, Nusron, maupun Agus, tidak menggunakan forum dan haknya tersebut. “Sampai enam puluh hari, ketiganya tidak menyampaikan keberatan ke Mahkamah Partai. Artinya, mereka menerima keputusan pemberhentian dari DPP,” katanya.
Karena itu Golkar meminta Komisi Pemilihan Umum membatalkan dan mengganti posisi Nusron dan Agus dengan calon legislator dari daerah pemilihan yang sama dengan mereka.
“Nantinya akan diganti oleh caleg Golkar di dapil yang sama yang ada di bawahnya,” katanya. (ita)