Prabowo Tolak Pelaksanaan Pilpres, Apa Kata Mahfud MD?

Prabowo Subianto Tolak Hasil Pilpres 2014
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Muhammad Mahfud MD menegaskan bahwa dia sudah tidak lagi menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Selasa 22 Juli 2014. Oleh karena itu, Mahfud sudah tidak lagi berbicara mewakili Prabowo-Hatta.
Sosok Epy Kusnandar, Aktor Multitalenta yang Terjerat Kasus Narkoba

"Saya sudah mengembalikan mandat kepada capres-cawapres (Prabowo-Hatta), saya tidak lagi bisa berbicara mewakili," kata Mahfud.
12 Konter Fast Track Imigrasi Arab Saudi Siap Layani Keberangkatan Jemaah Haji di Bandara Soetta

Mahfud mengaku, jabatan tersebut dikembalikan lantaran dirinya selaku ketua tim tidak bisa membawa pasangan nomor urut 1 itu untuk meraih kemenangan.
Gak Ada Takutnya, Maling Curi Mobil Dinas Brimob Polda Papua saat Parkir di Bandara Sentani
"Saya mengembalikan mandat karena saya gagal (memenangkan Prabowo-Hatta)," katanya.

Saat ditanya mengenai sikap Prabowo yang tidak menerima hasil rekapitulasi nasional oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Mahfud enggan berkomentar. Ia menyerahkan keputusan kepada Prabowo. "Ya, terserah dia," imbuhnya.

Mahfud juga enggan menjelaskan kenapa cawapres Hatta tidak hadir dalam konfrensi pers kali ini. "Tidak tahu," katanya.

Sebelumnya, calon presiden Prabowo Subianto menyatakan menarik diri dari proses pemilihan presiden yang sedang berlangsung. Pernyataan itu dikemukakan Prabowo dala pidatonya di markas tim pemenangan di Rumah Polonia Jakarta Timur, Selasa 22 Juli 2014.

"Kami menarik diri dari proses yang sedang berlangsung. Kami tidak bersedia mengorbankan mandat yang diberikan rakyat," ujarnya.

Prabowo mengatakan siap menang dan kalah dengan cara yang demokratis dan terhormat. Prabowo juga meminta seluruh rakyat Indonesia yang telah memilih Prabowo-Hatta agar tetap tenang.  "Kami tidak akan diam hak kita dicederai," katanya.

Prabowo menegaskan, sikapnya ini diambil setelah mempertimbangkan banyak hal. Di antaranya, pemilu yang tidak berlangsung jujur dan adil.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya