Joko Harap Solusi RI Tak Perkeruh Konflik Laut China Selatan

Prabowo dan Joko Widodo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVAnews - Calon presiden Joko Widodo sangat berhati-hati dalam menyampaikan sikapnya terhadap masalah di wilayah laut China selatan. 
Brisia Jodie Mengaku Resah Tak Ada Panggilan Job Selama 3 Tahun: Ada Orang yang Kurang Suka Sama Aku

Saat menjawab pertanyaan lawannya, Prabowo Subianto, dalam acara Debat Capres ketiga, Minggu 22 Juni 2014, awalnya Joko Widodo menyebut bahwa itu adalah urusan negara lain yang sebaiknya tidak dicampuri oleh Indonesia.
Kearifan Masyarakat Bali Sejalan dengan Semangat World Water Forum ke-10

"Ini adalah urusan negara lain dengan yang lain, tapi kalau kita bisa masuk dan berperan juga baik, perlu kita amati, cek, apakah masuk konflik justru membuat hubungan kita tidak baik dengan Tiongkok, atau kita bisa kasih solusi," ujar Joko.
Pria di Manado Bunuh Pacarnya Curiga Teleponan sama Pria Lain, Ternyata sama Perempuan

Joko pun menuturkan, kalau RI yakin bisa membantu mencarikan jalan keluar dengan strategi diplomasi yang dimiliki, silakan saja. "Tetapi kalau tidak yakin, saya kira kita tidak usah ikut-ikutan ke konflik yang tidak jelas arahnya. Kepentingan nasional nomor satu, tapi kita ingin berperan dalam konflik di sekitar," katanya.

Namun, Prabowo kemudian juga meluruskan pertanyaan awalnya kembali. Menurutnya, Joko Widodo salah tangkap dengan pertanyaan yang diajukannya.

"Masalahnya, sebagian wilayah maritim kita diklaim oleh satu negara yang bermasalah di China selatan. Bagaimana kita bersikap, karena kita bagian dari ASEAN, ada empat negara yang ikut, jadi sikap kita abstain, atau bela empat negara itu?" tanya Prabowo.

Joko kemudian menjawab bahwa Indonesia dapat berperan memberikan solusi atas masalah tersebut apabila memberikan keuntungan pada negara.

"Kalau kita berperan dan bisa beri keuntungan kepada negara kawan kita di ASEAN itu kita lakukan. Tapi kalau kita tidak punya solusi yang benar, proses diplomasi yang kita berikan tak punya manfaat, apa yang terjadi di Tiongkok, kita tidak masuk area yang ada," ucapnya.

Ia menambahkan, apabila bisa masuk memberikan solusi, ia berharap solusi tersebut tidak menjadikan konflik lebih luas.

"Harus bisa beri solusi konflik tidak meluas, dan tidak menimbulkan dinamika yang tidak baik di kawasan, konflik harus diselesaikan dengan baik. Kalau tidak ada manfaatnya untuk apa kita lakukan," tegas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya