Sumber :
- Antara/ Yudhi Mahatma
VIVAnews
- Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla menyadari elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden yang diusungnya merosot. Anggota Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Eva Kusuma Sundari, mengatakan salah satu penyebab menurunnya elektabilitas pasangan nomor urut dua itu karena kampanye hitam.
Untuk menangkal kampanye hitam itu, menurut Eva, relawan pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla sampai harus menyiapkan selebaran Tabloid Pelayan Rakyat, dan Tabloid BEJO untuk mengklarifikasi isu SARA yang ditujukan pada Jokowi.
Baca Juga :
DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal
Untuk menangkal kampanye hitam itu, menurut Eva, relawan pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla sampai harus menyiapkan selebaran Tabloid Pelayan Rakyat, dan Tabloid BEJO untuk mengklarifikasi isu SARA yang ditujukan pada Jokowi.
"
Black campaign
itu efektif di bawah. Relawan-relawan sampai mempersiapkan selebaran untuk dibagikan
door to door
untuk klarifikasi isu SARA," kata Eva di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 18 Juni 2014.
Meski demikian, politisi PDI Perjuangan itu optimis pasangan nomor urut dua itu bisa memenangkan Pemilu Presiden 9 Juli mendatang. Sebab, Joko Widodo-Jusuf Kalla sudah mempunyai lumbung suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Jakarta dan Jawa Barat masih
the hardest battle
, kalau di luar itu sudah kita tangani," ungkap dia.
Untuk mendongkrak elektabilitas Joko Widodo-Jusuf Kalla, Eva mengatakan akan menggerakan mesin partai. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani juga akan berkeliling daerah untuk mendorong agar mesin partai bekerja.
"Elektabilitas kita di atas pak Prabowo itu belum
full
kekuatan kita, itu masih relawan-relawan saja. Sekarang mesin partai digerakkan untuk memperluas suara," jelas
dia. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"