Dokumen Pemecatan Bocor, Ini Dampaknya pada Prabowo

Prabowo Subianto
Sumber :
  • VIVAnews/Rohimat

VIVAnews - Bocornya dokumen pemberhentian Prabowo Subianto dari TNI dan kehebohan yang ditimbulkannya berpotensi menghentikan laju dukungan terhadap Prabowo. Prediksi itu dikemukakan pendiri Lingkaran Survei Indonesia Denny JA, Rabu 11 Juni 2014.

"Dengan merebaknya kasus itu, dukungan terhadap Prabowo yang tadinya terus naik, bisa cenderung stagnan bahkan menurun," kata Denny.

Menurutnya, ada 3 alasan mengapa kasus bocornya dokumen itu berpotensi menurunkan dukungan terhadap Prabowo. Pertama, kasus penculikan di mata pemilih adalah skandal mahabesar yang efek merusaknya bahkan lebih besar dari korupsi.

"Jika isu penculikan itu menyebar dan diyakini benar oleh pemilih, isu itu bisa segera mengubah dukungan dari pro menjadi netral bahkan kontra," ujar Denny.

Ia mencontohkan, isu korupsi para mantan petinggi Partai Demokrat saja karena terus dipublikasikan akhirnya menurunkan Demokrat dari posisi partai pemenang pada Pemilu Legislatif 2009 menjadi partai di urutan keempat pada Pemilu Legislatif 2014.

Isu penculikan yang membelit Prabowo, kata Denny, sebenarnya nyaris menghilang. Namun bocornya dokumen pemberhentian Prabowo kini justru menambah bobot seriusnya kasus itu. Isu tersebut sekarang terbuka di depan publik dengan data dan saksi yang lebih sahih karena bocornya dokumen itu.

"Alasan kedua, isu penculikan itu menjadi lebih kuat karena hadirnya 'juru bicara' yang berbobot. Mereka menjadi juru kunci kasus. Dua 'juru bicara' yang nyaring adalah Agum Gumelar dan Fahrul Rozi. Mereka berdua adalah 'atasan' Prabowo," kata Denny.

Agum Gumelar dan Fahrul Rozi adalah anggota Dewan Kehormatan Perwira yang ikut merekomendasikan keputusan pemberhentian Prabowo dari TNI. Mereka berdua juga cenderung berbicara lugas tanpa beban soal itu.

"Dalam bahasa Agum, ia harus menyatakan kisah itu dan tak boleh bohong. Jika Prabowo tetap terpilih, itu adalah hak rakyat. Namun kejujuran Agum justru bisa menimbulkan perhatian publik yang lebih dalam mengenai kasus penculikan," kata Denny.

Alasan ketiga adalah adanya media yang bersemangat memberitakan kasus dokumen dan penculikan tersebut. Ini membuat kasus yang sempat tertutup itu melambung. Pemberitaan media pun akan langsung dilahap di sosial media dengan aneka bumbu dan lelucon khasnya.

"Isu dokumen dan penculikan ini potensial bertahan lama di media karena ada sisi drama yang menarik publik luas. Ada pro-kontra di sana mengenai keraguan Agum atas pengakuan Prabowo bahwa dia melakukannya karena disuruh Pak Harto," ujar Denny.

Drama makin seru karena keluarga korban yang hilang juga ikut berbicara seperti Wahyu Susilo, adik dari penyair Wiji Thukul yang hilang. Berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat, media, dan aktivis yang peduli dengan isu hak asasi juga tak tinggal diam.

"Isu semakin panas karena nyambung dengan debat capres lalu. Pertanyaan Jusuf Kalla pada Prabowo soal hak asasi, diminta Prabowo untuk silakan ditanyakan langsung kepada atasan Prabowo," kata Denny. 

Oleh sebab itu menurut Denny, kubu Prabowo harus merespons kasus bocornya dokumen pemberhentian dan kasus penculikan itu dengan ekstra hati-hati. Mereka harus mempersiapkan jawaban yang matang, terukur, dan bisa diterima pemilih.  Jawaban yang emosional, apalagi jika terkesan tidak sesuai fakta, justru akan menambah efek kerusakan terhadap elektabilitas Prabowo.

"Bagi kubu Prabowo, jika popularitas capres nomor 1 itu stagnan bahkan mundur, kasus dokumen dan penculikan ini yang menjadi salah satu sebabnya," ujar Denny.

Jika kasus dokumen ini terus mengepung opini pemilih dan tak ada jawaban memuaskan dari kubu Prabowo, maka Joko Widodo-Jusuf Kalla diprediksi akan menang pada Pilpres 9 Juli 2014. Namun jika kubu Prabowo menemukan cara untuk membuat respons yang dipercaya publik bahwa Prabowo tak bersalah, Prabowo-Hatta masih berpeluang untuk menang.

"Keahlian setiap kubu mengelola satu isu ini akan menentukan siapa yang akan menjadi Presiden Indonesia berikutnya," ungkap Denny. (air)

Harga Emas Hari Ini 22 April 2024: Produk Global dan Antam Kompak Merosot

Baca juga:

Kucing Maine Coon

5 Fakta Penting tentang Penyakit FLUTD pada Kucing

Seringkali diabaikan, tetapi memiliki dampak yang serius pada kesehatan kucing, Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD) atau penyakit saluran kemih bawah pada kucing.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024