DPR: Kilang Minyak Tua Sebabkan Biaya Produksi BBM Mahal

Sumber :
  • Pertamina

VIVAnews - Anggota Komisi VII DPR, Asfihani (F-PD), mengatakan perlu adanya reformasi kilang-kilang minyak yang ada saat ini. Karena kilang yang ada sudah berumur tua sehingga dari segi kebutuhan sangatlah kurang memadai untuk bisa menampung volume yang semakin tinggi.

Kombes Gidion: Penganiayaan Senior kepada Junior Taruna STIP Dianggap Tradisi

Hal itu disampaikan Asfihani saat melakukan kunjungan spesifik Komisi VII DPR ke Kilang minyak Pertamina Unit Pengolahan (UP) V Balikpapan, di Provinsi Kalimantan Timur, akhir pekan lalu.

Menurut Asfihani, kecenderungannya biaya produksi setiap kilang tua sangat mahal, sehingga mengakibatkan hasil biaya produksi dan harga pokoknya juga akan mahal. Seperti, kilang di Palembang dan di Balikpapan yang sudah hampir berusia 64 tahun.

“Dengan usia tersebut berarti kan biaya produksi dalam hal ini efisiensi penggunaan alat itu kan pasti akan mahal, maintenance-nya juga mahal, sehingga biaya pokok dari hasil BBM itu mahal pula. Dengan mahalnya biaya pokok ya tentunya akan membebani subsidi juga kan,” katanya.

Pemikiran ke depan, kata Asfihani, harusnya pembangunan kilang minyak baru menjadi prioritas karena untuk kebutuhan masa depan pasokan BBM dalam negeri.

“Meskipun investasi pembangunan kilang baru sangat mahal, tapi kan mahal di awal saja, daripada setiap tahun puluhan triliun APBN kita dibuang hanya untuk impor BBM. Ini yang harus kita samakan visi untuk mewujudkan ketahanan energi nasional,” ujarnya.

Studi Kelayakan

Kemenkes Luncurkan SISP Healthcare, Misinya Ingin Hilangkan Penyakit Kanker

Menurut Asfihani, DPR dalam hal ini Komisi VII DPR terus mendorong pemerintah agar merealisasikan upaya pembangunan kilang-kilang baru tersebut. “Segala kebijakan untuk bisa merealisasikan kita dorong, termasuk menyetujui pengalokasian dalam APBN untuk pembangunan kilang tersebut.

Bahkan Komisi VII DPR dan pemerintah sudah bikin studi kelayakan, tapi pemerintah belum melaksanakannya. Malah kita pernah kasih 500 milyar rupiah studi kelayakan untuk memancing investor. Sampai sekarang kita belum tahu kelanjutannya,” jelasnya.

Asfihani mengatakan kunjungan spesifik Komisi VII DPR ke kilang minyak Pertamina Unit Pengolahan (UP) V Balikpapan, di Provinsi Kalimantan Timur secara spesifik untuk melihat kondisi kilang tersebut. ‘Kita juga ingin mengetahui bagaimana proses kerja kilang itu sendiri, sekaligus kita ingin mengetahui efisiensi kilang yang ada di Balikpapan ini, karena mengingat kilang di Balikpapan ini sudah sangat tua sekali,” katanya.

Dalam kunjungan kali ini, tim kunjungan diikuti pula oleh beberapa orang anggota Komisi VII DPR, yaitu Milton Pakpahan, Tri Yulianto, Asfihani, Azwir Dainy Tara, Isma Yatun, Rofi Munawar, Alimin Abdullah, Tommy Adrian Firman, Nur Yasin, Saifudin Donodjoyo. (ren)

Jadwal Final Indonesia Vs China di Piala Thomas dan Uber 2024
Indonesian Vice President Maruf Amin

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Timnas Indonesia U-23 Raih Tiket Olimpiade Paris

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Timnas Indonesia U-23 Raih Tiket Olimpiade Paris 2024. Indonesia masih punya kesempatan playoff melawan Timnas Guinea.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024