KSAD: Perwira TNI yang Berpolitik Praktis Bisa Dicopot

SBY memberikan pengarahan kepada Perwira Tinggi TNI/Polri.
Sumber :
  • Biro Pers Istana/Abror Rizki
VIVAnews
Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!
– Perwira tinggi TNI/Polri yang terlibat politik praktis dengan berpihak kepada salah satu capres dan cawapres akan ditindak tegas. Untuk anggota TNI, bahkan bisa dicopot dari jabatannya atau diberhentikan.

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Pelanggaran anggota TNI terkait keterlibatannya dalam pemilu ada dua kategori, yakni administratif dan pidana. “Mengenai sikap netralitas TNI, kami sudah keluarkan aturannya. Bila dia (perwira tinggi) melakukan pelanggaran pidana, bisa dipecat. Kalau bukan pidana, ada sanksi sesuai aturan,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Budiman, Senin 2 Juni 2014.
Prediksi Premier League: Fulham vs Liverpool


Presiden Susilo Bambang Yudoyono menemukan indikasi adanya perwira tinggi (PATI) TNI atau Polri yang terlibat politik praktis. SBY pun menegur kedua institusi itu di Kementerian Pertahanan, pagi tadi.


“Tadi ada teguran dari Bapak Presiden terkait indikasi itu (PATI TNI/Polri mendukung capres tertentu). Sebagai KSAD, ini introspeksi bagi TNI AD,” ujar Budiman.


Budiman menyatakan TNI AD tidak memihak salah satu capres dan cawapres. “Kami punya kehormatan dan rasa tanggung jawab. Kami akan bersikap netral untuk menjaga keadilan bagi Republik Indonesia,” kata dia.


Selasa besok, 3 Juni, Presiden SBY akan memberikan pengarahan kepada para Pangdam dan Dandim seluruh Indonesia untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama Pilpres berlangsung. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya