- Istimewa
VIVAnews - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla telah menyampaikan program ekonomi kerakyatan dalam visi dan misi yang disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dalam visi dan misi setebal sembilan halaman yang telah diunggah ke situs resmi KPU, Prabowo-Hatta menyampaikan beberapa program untuk melaksanakan ekonomi kerakyatan. Mereka berjanji untuk memprioritaskan peningkatan alokasi anggaran untuk program pembangunan pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan, koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah serta industri kecil menengah.
Prabowo-Hatta juga akan mendorong perbankan nasional dan lembaga keuangan lainnya untuk memprioritaskan kredit bagi petani, peternak, nelayan, buruh, pedagang tradisional dan pedagang kecil lainnya. Jika terpilih, mereka berjanji mendirikan Bank Tani dan Nelayan yang secara khusus menyalurkan kredit pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan.
Permodalan lembaga keuangan mikro juga akan diperbesar oleh Prabowo-Hatta untuk menyalurkan kredit bagi rakyat kecil, petani, peternak, nelayan, buruh, pedagang tradisional dan pedagang kecil lainnya.
Mereka berdua juga berjanji akan melindungi dan memodernisasi pasar tradisional serta mengkonsolidasikan belanja negara untuk program pengembangan koperasi dan UMKM serta revitalisasi pasar tradisional. Bagi para buruh, Prabowo-Hatta juga berjanji akan melindungi dan memperjuangkan hak-hak buruh, termasuk buruh migran.
Berdikari dalam Bidang Ekonomi Jokowi-JK
Pasangan Jokowi-JK dalam visi-misinya merumuskan program berdikari dalam bidang ekonomi sebagai poin kedua dalam Trisakti. Agar Indonesia mampu berdikari dalam ekonomi, Jokowi-JK akan mendedikasikan pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia.
Mereka berdua juga akan membangun kedaulatan pangan berbasis agribisnis kerakyatan, kedaulatan energi berbasis kepentingan nasional dan merancang strategi mengurangi subsidi BBM serta menjaga penyediaan energi murah. Jika terpilih pada pemilihan presiden 9 Juli nanti, Jokowi-JK bercita-cita mencapai industri migas nasional yang kuat dan tangguh.
Agar mampu berdikari di ranah ekonomi, Jokowi-JK juga merancang strategi mengatasi kelangkaan listrik dan penguasaan sumber daya alam melalui peningkatan jumlah pengusaha tambang nasional.
Mereka juga berjanji akan melakukan pemberdayaan buruh, penguatan sektor keuangan berbasis nasional, dan penguatan investasi dengan bersumber pada investor-investor domestik. (ita)