Hasil Rapimnas, Partai Demokrat Pilih Netral

Rapat Umum Partai Demokrat
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Partai Demokrat akhirnya memilih menjadi partai oposisi dan tak memihak kubu calon presiden mana pun. Hal ini disampaikannya langsung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam penutupan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu 18 Mei 2014.
Presenter Cantik Asal Spanyol Ini Bukan Manusia

SBY mengatakan bahwa partainya tidak akan medukung calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) atau pun dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Deretan Pria Pernah Jalin Hubungan dengan Nikita Mirzani dari Bule higga Ajudan Prabowo

"Preferensi Partai Demokrat dalam Rapimnas adalah tidak berpihak. Dalam arti, tidak bergabung dalam partai mana pun, baik kubu Jokowi dan Prabowo," kata SBY dalam konfrensi persnya.
Badan Geologi: Potensi Tsunami Akibat Gunung Ruang Bisa Setinggi 25 Meter

Meski demikian, SBY menegaskan bahwa kader Partai Demokrat tidak akan melakukan golput pada saat Pilpres, 9 Juli 2014 mendatang.

"Pilihan ini tidak berarti pilihan kader akan menjadi golput dalam pilpres. Para kader Partai Demokrat akan memberikan suara kepada capres yang memiliki platform, misi, dan visi yang segaris dengan Partai Demokrat," ujar dia.

Keputusan untuk memilih oposisi ini, kata SBY, adalah karena sebagian besar peserta Rapimnas memilih untuk bersikap netral dan tak berpihak pada poros mana pun.

"Para peserta Rapimnas ini 56 persen memilih netral, meskipun masih ada sejumlah opsi tetapi presentasinya jauh lebih rendah," ujar dia.

Opsi yang ditawarkan dalam Rapimnas itu, ada empat hal. Pertama, bergabung dengan kubu Jokowi dan berkoalisi dengan PDIP.

Opsi kedua, adalah memilih Prabowo Subianto di mana Partai Gerindra mengajak dan meminta berkoalisi dengan Partai Demokrat.

Ketiga, poros baru dan mengajukan capres sendiri, di mana hingga saat ini Partai Demokrat belum sepakat untuk membangun koalisi dan mencalonkan capres-cawapres sendiri.

Sementara itu, opsi keempat adalah bersikap netral, yakni tidak memilih Jokowi dan Prabowo dan lebih baik netral.

Semua peserta Rapimnas diberi secarik kertas dengan pilihan opsi di atas. Mereka kemudian diminta untuk memilih opsi itu. Hasilnya, 56 persen peserta Rapimnas memilih untuk netral.

Menurut SBY, sikap netral ini dinilai lebih mulia dan terhormat, sehingga Partai Demokrat bisa bersikap mandiri dan tak perlu meminta-minta untuk sebuah kekuasaan.

"Jika Partai Demokrat tidak di pemerintahan, justru bisa secara sungguh-sungguh melaksanakan pembenahan diri kader, dan sekaligus memberikan kritik dari masyarakat luas," ujar dia. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya