- ANTARA/Indrianto Eko
VIVAnews - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa Jawa Tengah tak khawatir dengan ancaman para pendukung Rhoma Irama yang tidak akan mencoblos calon presiden yang didukung PKB di Pilpres 2014. PKB telah memutuskan untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan dan mendukung calon presiden Joko Widodo.
Ketua DPW PKB Jateng, Yusuf Chudlori, Minggu 11 Mei 2014, yakin bahwa pencabutan dukungan dari pendukung Rhoma Irama tersebut tidak akan berpengaruh besar bagi PKB. "Ya kalau berkurang sih ada, tapi tidak signifikan," kata politisi itu, yang akrab disapa Gus Yusuf.
Kata Yusuf, yang tak kalah penting adalah Mahfud MD yang berangkat dari PKB agar dipilih menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Joko Widodo. Keputusan itu diambil setelah rapat pleno jajaran Dewan Tanfidz dan Dewan Syuro DPP PKB di Jombang, Jawa Timur, yang dihadiri semua pimpinan PKB.
"Ini kan Pak Jokowi belum menentukan siapa cawapresnya. Para kiai PKB Jateng masih berharap cawapresnya nanti adalah Pak Mahfud," katanya.
Dengan segera ditetapkannya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu sebagai bakal cawapres Jokowi, lanjut dia, maka sosialisasi di tingkat akar rumput akan lebih mudah. Kerja politik dari PKB juga akan lebih maksimal.
"Selain itu, PKB Jateng akan lebih bersemangat jika cawapresnya Pak Mahfud," kata Yusuf.
Diketahui, Rhoma Irama yang digadang-gadang dicalonkan menjadi capres oleh PKB menolak keras koalisi PKB-PDIP dengan mengusung Jokowi sebagai capres.
Menurut satu dari tiga capres PKB itu, Jokowi tidak pantas menjadi presiden karena sering mengkhianati rakyatnya saat menjadi pemimpin.
Raja dangdut itu pun mempersilakan kepada para pendukungnya di level bawah untuk mencabut dukungannya terhadap PKB dan capres yang didukungnya.
Sementara itu, Pakar Politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Susilo Utomo menyatakan, fenomena pencapresan Rhoma Irama digunakan sebagai upaya pengumpul suara (fote getter) oleh PKB di Pemilu 2014.
Sehingga isu penarikan suara oleh Rhoma sendiri tidak terlalu berpengaruh pada pemilih di tingkat akar rumput.
"Momentumnya sekarang tidak besar. Meskipun Rhoma berpindah ke partai lain sekalipun," kata dia.
Susilo menambahkan, pengaruh besar di PKB adalah sosok kiai. "Rhoma kan bukan pengurus penting di PKB. Dia itu hanya sebagai bintang iklan untuk menarik dukungan saja," kata dosen politik Universitas Diponegoro itu. (ren)
Laporan Ryan Dwi | Semarang
Ada Apa di Kota Isfahan Iran yang Baru Saja Diserang Israel?
Media-media Amerika Serikat, termasuk ABC News, melaporkan bahwa Israel telah melakukan serangan balasan setelah tiga ledakan terjadi di sekitar bandara kota Isfahan
