Caleg Gagal Berulah Lagi, Kali Ini Rumah Warga Dibongkar

Pembongkaran Rumah Susun Angke
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Harga Pangan Naik Gegara Perang Israel Vs Iran?
- Pembongkaran paksa rumah oleh calon angota legislatif (caleg) gagal kembali terjadi di Kota Subulussalam, Aceh. Enam rumah warga di Desa Sikelondang, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam dibongkar oleh tim sukses Ahmad Susanto. Ahmad adalah caleg partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) nomor urut 1 yang berasal dari daerah pemilihan 1 Kecamatan Simpang Kiri.

Pamer Foto Prewedding, Putri Isnari Banjir Pujian hingga Disebut Kajol Indonesia

Sebanyak 28 orang warga penghuni 6 unit rumah menjadi korban pembongkaran paksa. Pembongkaran dilakukan setelah warga tidak mampu membayar Rp10 juta sebagai ganti rugi tapak tanah. Akhirnya, mereka terpaksa angkat kaki dan membongkar rumah yang ditempatinya. Mereka diusir pengurus Partai Gerindra yang mengusung Ahmad yang akhirnya gagal menjadi anggota dewan. Keenam rumah tersebut adalah milik Sahrul, Bentol, Hamdan, Rateni, Rusdi dan Mardiansyah.
Anaknya Susah Payah Mau Ketemu, Nikita Mirzani Malah Sebut Lolly Bikin Keruh Suasana


Isak tangis mewarnai pembongkaran rumah yang telah mereka huni selama 11 tahun terakhir. Mereka terpaksa pindah setelah Ismail Aso, Penasihat Partai Gerindra Kota Subulussalam menyuruh mereka memilih untuk pergi atau membayar ganti rugi tapak tanah di lokasi berdirinya rumah warga yang diklaim adalah milik keluarganya secara turun temurun.  


Menurut Rateni, salah satu warga yang menjadi korban, rumah-rumah yang dibongkar adalah rumah bantuan Pemerintah Daerah (Pemda) Aceh Singkil untuk keluarga kurang mampu yang dibangun tahun 2004 lalu. Menurut Rateni, salah seorang warga pembongkaran mereka lakukan karena ketakutan setelah malam sebelumya mendapat ancaman dari orang suruhan Ismail Aso.


"Orang suruhan itu mengatakan pihak Ismail Aso akan membongkar paksa rumah-rumah mereka karena mereka tidak mencoblos Ahmad Susanto," katanya.  


Sementara Ismail Aso mengatakan meski telah meminta uang kepada warga, namun dia membantah alasan perbuatannya tersebut karena caleg yang diusungnya gagal merebut kursi sebagai anggota dewan. Ia mengaku motifnya meminta uang itu murni sebagai permintaan ganti rugi.


"Tapak tanah tempat berdirinya rumah-rumah tersebut sudah terlalu lama dihuni warga tanpa membayar," ujarnya. 


Saat ini sebagian warga yang kehilangan tempat tinggal terpaksa menumpang di rumah-rumah kerabat mereka. Mereka berharap dinas sosial dan pihak terkait lainnya memperhatikan nasib malang yang mereka alami.


Sebelumnya, tiga hari lalu, Kamis 17 April 2014, seorang caleg yang juga gagal memperebutkan kursi dari Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) juga mengusir dan membongkar paksa dua rumah warga di Desa Mukti Makmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam.


Laporan: tvOne Kota Subulussalam, Aceh, Muhamad Roni.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya