ARB: Tren Perolehan Suara Golkar Justru Naik di Pileg 2014

Massa pendukung Partai Golkar saat kampanye beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Megawati Panaskan Mesin Politik PDIP, Pimpin Konsolidasi untuk Pilkada 2024
– Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (ARB) mengatakan meski partainya tidak menjadi pemenang, ada hal yang tetap harus disyukuri pada Pemilu Legislatif 2014. Sebab di pemilu kali ini tren perolehan suara Golkar naik, dari sebelumnya yang terus menurun di tiap pemilu.

SPKLU Sudah Banyak, Naik Wuling BinguoEV Bisa dari Jakarta ke Mandalika

“Tren suara Partai Golkar sejak Reformasi sampai sekarang turun. Barulah pada tahun 2014 ini terjadi
Ini Momen Eko dan Akri Jenguk Parto Patrio di Rumah Sakit
rebound , kenaikan suara Partai Golkar,” kata ARB.

Sejak Pemilu 1999, suara Golkar terus turun di setiap pemilu. Dari 22,4 persen, terus merosot hingga tinggal 14,45 persen pada Pemilu 2009.


Namun pada Pemilu 2014 ini, suara Golkar naik lagi. Berdasarkan berbagai hasil hitung cepat, partai beringin itu diprediksi mendapatkan 14,65 sampai 15 persen suara. Padahal banyak partai baru yang didirikan tokoh-tokoh sempalan Partai Golkar.


Alhamdulillah
, kami bisa menaikkan kembali suara Golkar di era Reformasi,” kata ARB.


Mengenai perolehan suara Golkar yang di bawah target, ARB mengatakan semua partai nyatanya tidak bisa memenuhi target. Namun untuk Golkar, ARB optimistis tren suara partainya akan kembali naik di pemilu mendatang.


“Kalau saham
rebound
, trennya naik ke atas. Ke depan semoga suara Golkar bisa lebih tinggi lagi,” kata mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu.


Data yang dihimpun
VIVAnews
menunjukkan, pada Pemilu 1999 di bawah kepemimpinan Akbar Tandjung, perolehan suara Golkar 22,44 persen. Saat itu Golkar berada di posisi kedua di bawah PDIP sebagai pemenang pemilu.


Di pemilu berikutnya, tahun 2004, Partai Golkar yang masih dipimpin Akbar Tandjung naik ke peringkat satu. Namun perolehan suara Golkar turun menjadi 21,62 persen.


Selanjutnya di Pemilu 2009, Golkar di bawah kepemimpinan Jusuf Kalla kembali melorot ke posisi dua. Perolehan suaranya pun ikut merosot ke angka 14,45 persen.


Sementara di Pemilu 2014, dari hasil hitung cepat berbagai lembaga survei, Partai Golkar diprediksi menduduki urutan kedua. Perolehan suaranya pun diprediksi meningkat dibanding pemilu sebelumnya, yaitu antara 14,65 persen sampai 15 persen. (umi)


Laporan: Dian Widiyanarko
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya