Marzuki Alie: Tak Apa Saya Gagal, yang Penting Demokrat Selamat

Marzuki Alie
Sumber :
  • Antara/ Andika Wahyu
VIVAnews -
LIVE: Momen Bersejarah Raja Aibon Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak TNI ke Letkol Danu
Ketua DPR Marzuki Alie mengakui peluangnya kembali berkiprah di Senayan kecil. Selama kampanye, dia mengaku fokus menaikkan suara bagi partainya, Demokrat.

Kendarai Sepeda Motor Baru, Pelajar SMA di Brebes Terlindas Truk 

"Saya memang tidak mengurus dapil saya. Saya terpilih itu nomor dua, yang penting Demokrat selamat," kata Marzuki dalam perbincangan dengan
5 Minuman Herbal Penjaga Kolesterol Tetap Terkendali
VIVAnews , Kamis 17 April 2014.


Menurut dia, percuma calon legislatif berjuang demi pribadi kalau suara partainya terancam. Dia mengakui, Demokrat sedang buruk di mata publik setelah berbagai kasus korupsi yang menyeret kadernya. "Banyak orang berpikir saya tidak nyaleg, karena memang (baliho) nama saya tidak jelas," jelasnya.


Sejumlah politisi Partai Demokrat memang terjerat kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi sejak 2011, seperti Muhammad Nazaruddin, Angelina Sondakh, Andi Mallarangeng, bahkan ketua umumnya sendiri Anas Urbaningrum. Mereka terjerat korupsi di sejumlah proyek, salah satunya pusat pelatihan dan pendidikan olahraga di Hambalang, Bogor.


Marzuki mengaku keliling Indonesia dan membantu sejumlah caleg di luar Jawa untuk mendongkrak suara Demokrat. "
Alhamdulillah
, kerja keras kami berhasil. Partai Demokrat bisa meraih sekitar 10 persen. Ini berkah jika melihat kondisi Demokrat saat ini," kata dia. Perolehan suara Demokrat di Pemilu 2014, imbuhnya, sama seperti Pemilu 2004.


Dia menilai, pemberitaan korupsi yang menerpa telah merusak sendi-sendi struktur partai Demokrat. Namun, dia menyayangkan ketua umum kala itu, Anas Urbaningrum, tidak aktif mengonfirmasi dan merespons berbagai tuduhan korupsi yang mengarah padanya dan sejumlah kader lain. "Ini yang kami sedihkan. Alhasil, media makin mem-
bully
Demokrat. Kami diobok-obok selama dua tahun," kata dia.


Kasus tersebut, kata dia, menjadi pembelajaran bagi Demokrat ke depan. "Kalau ada tudingan-tudingan, langsung klarifikasi saja. Jelaskan faktanya apa. Jangan cuma mengatakan: Paparkan buktinya dan manfaatkan semua kesempatan untuk mengonfirmasi hal itu," tegasnya. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya