Modal Rp30 Juta, Caleg Cantik Ini Lolos Jadi Legislator

Arny Tyas Palupi
Sumber :
  • VIVAnews/Daru Waskita

VIVAnews - Terjun ke dunia politik dan merebut kursi legislatif identik dengan biaya tinggi. Namun itu tidak berlaku bagi Arny Tyas Palupi. Calon legislatif (Caleg) dari Partai Golongan Karya (Golkar) hanya mengeluarkan uang sebesar Rp30 juta dan berhasil merebut kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tingkat II Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).  

"Memang suara saya tidak banyak, tapi didukung suara partai sehingga berhasil memperoleh suara terbanyak berdasarkan nama dan meraih satu kursi," kata Arny kepada VIVAnews, Rabu 16 April 2014.

Perempuan berusia 30 tahun tersebut bertarung di daerah pemilihan (Dapil) Bantul I yang terdiri dari Kecamatan Bantul dan Sewon ini mengakui dana sebesar 30 juta tersebut berasal dari tabungannya. Dana itu dipergunakan untuk biaya operasional selama kampanye.

Remake Makanan Thailand Versi Low Calorie, Jadi Menu Sehat dengan Cita Rasa Serupa

Menyadari dana kampanye yang dimiliki sangat minim, Arny yang juga Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) mengatakan telah membina konstituen selama lima tahun terakhir. Arny yakin tidak ada konstituennya yang berpaling meski diberi tawaran uang ratusan ribu rupiah oleh caleg lain.

"Kalau saya diberi informasi ada caleg yang akan melakukan money politic, maka saya serahkan kepada masyarakat. Namun saat coblosan tetap saya yang dipilih," ujarnya.

Perempuan yang hingga kini masih melajang tersebut mengaku ketika amanat diberikan oleh rakyat kepadanya, maka sebagai wakil rakyat dia akan berusaha  mewujudkan apa yang pernah dijanjikan.

"Komitmen yang harus saya kedepankan, karena pemilih menjatuhkan pilihan kepada saya berdasarkan kepercayaan dan komitmen," katanya.

Arny yang sebelumnya menjabat sebagai anggota Komisi C DPRD Bantul dari Fraksi Golkar ini mengaku tak bisa membayangkan kalau yang terpilih caleg yang melakukan money politic.

"Ada istilah kalau caleg sudah keluar duit untuk money politic maka itu adalah bibit korupsi akan terjadi. Saya tidak berharap wakil rakyat nantinya masuk penjara," ungkapnya.

Arny mengatakan menjadi politisi bukan hal yang asing baginya karena ayahnya merupakan politisi senior partai Golkar di Bantul yang telah duduk di DPRD Bantul selama lebih dari 20 tahun.

"Dari pengalaman ayah saya itu maka saya terjun ke dunia politik yang jauh dari jurusan saat saya kuliah dahulu di UII (Universitas Islam Indonesia) jurusan arsitek," katanya. (umi)

Ilustrasi KRL Commuter Line

900 Ribu Penumpang Diprediksi Padati KRL Jabodetabek pada Hari Kerja Pertama Usai Libur Lebaran

Stasiun Bogor hari ini menjadi stasiun keberangkatan dan tujuan tertinggi pengguna KRL.

img_title
VIVA.co.id
15 April 2024