Tujuh Politisi Kawakan Bertarung di Dapil Jawa Tengah VI

Wakil Ketua Umum PAN Drajad Wibowo & Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edy
Sumber :
  • Antara/ Ujang Zaelani
VIVAnews
Momen Ketua MK Semprot Kuasa Hukum KPU yang Puji-puji Hasyim Asy'ari
– Daerah pemilihan Jawa Tengah VI menjadi wilayah pertarungan para politisi senior atau calon anggota legislatif incumbent. Tujuh dari delapan anggota DPR yang berhasil menang di dapil ini pada Pemilu 2009, kembali bertarung pada Pemilu Legislatif 2014.

Kubu Ganjar-Mahfud Tidak Terima Gugatannya ke MK Disebut Salah Sasaran oleh KPU

Hanya satu politisi yang menang di dapil Jateng VI pada pemilu lalu, namun tidak mencalonkan diri lagi saat ini. Dia adalah mantan Wasekjen Demokrat Angelina Sondakh yang terjerat kasus korupsi dan kini menjadi terpidana di balik jeruji besi.
Jokowi Ogah Komentari soal Sengketa Pemilu 2024 di MK


Di dapil yang melingkupi Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, dan Kota Magelang ini, ada pula caleg yang merupakan keponakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia adalah Nurcahyo Anggorojati yang maju dari Partai Demokrat.

Berikut nama-nama caleg yang terdaftar di dapil Jawa Tengah VI:

1.    H. Abdul Kadir Karding, S. Pi, M. Si

Pria kelahiran Donggala, 25 Maret 1973, ini adalah anggota DPR periode 2009-2014. Sebelum berkantor di Senayan, Abdul Kadir adalah Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah periode 1999-2001, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah periode 2003-2004, dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah periode 2004-2009.

Di DPR, Abdul Kadir menjadi Wakil Ketua Fraksi PKB. Ia juga sempat menjadi Ketua Komisi VIII yang membawahi bidang agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan sampai tahun 2012. Saat ini Abdul Kadir menjadi Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) FPKB Komisi VI DPR RI yang mengurusi sektor pedagangan, perindustrian, investasi, koperasi, Usaha Kecil Menengah, Badan Usaha Milik Negara, dan standardisasi nasional.

Usai menghabiskan masa sekolahnya di Sulawesi Selatan, Abdul Kadir menyelesaikan S1 dan S2 di Universitas Diponegoro, Semarang. Sampai sekarang, dia masih aktif berorganisasi. Abdul Kadir menjabat Pembina Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMII) Jawa Tengah, Pembina Persatuan Guru dan Karyawan Swasta Indonesia, dan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Alumni Universitas Diponegoro.


Menjabat sebagai Ketua DPP PKB sejak tahun 2008, Abdul Kadir kini kembali dicalonkan PKB menjadi anggota legislatif untuk DPR dari dapil Jawa Tengah VI dengan nomor urut 1.


2.    Ir. Nusyirwan Soedjono


Dia adalah anggota DPR dari Fraksi PDIP selama dua periode, 2004-2009 dan 2009-2014. Sebelumnya, pria kelahiran Jakarta, 6 Februari 1958, ini ialah Consultan Engineering Ciria Jasa. Di DPR, Nusyirwan ditugaskan di Komisi V DPR yang membidangi masalah perhubungan, telekomunikasi, pekerjaan umum, perumahan rakyat, serta pembangunan pedesaan dan kawasan tertinggal.


Di PDI Perjuangan, Nusyirwan merupakan Dewan Pertimbangan PDIP Kabupaten Boyolali. Ia juga ditugaskan di Badan Pemenangan Pemilu Pusat PDIP tahun 2008-2009. Saat ini Nusyirwan menjadi caleg PDIP nomor urut 1 di daerah pemilihan Jawa Tengah VI.


Pada pemilu sebelumnya, Nusyirwan maju dari daerah pemilihan Jawa Tengah V. Namun sekarang dia bersaing di dapil Jawa Tengah VI.


3.    Ir. Sudjadi


Pria kelahiran Yogyakarta, 27 Juli 1943, ini adalah anggota DPR periode 2009-2014 dari PDIP. Di DPR, Sudjadi bertugas di Komisi V yang bermitra dengan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, dan Badan SAR Nasional.


Saat ini Sudjadi kembali dicalonkan PDIP sebagai anggota legislatif untuk DPR. Dia diberi nomor urut 2 di dapil Jawa Tengah VI. Sudjadi pernah memperoleh gelar KRH (Kanjeng Raden Haryo) dari Kasunanan Surakarta.


Sebelum masuk ke PDIP, lulusan UGM ini sebelumnya menjadi kader PNI Front Marhaenis selama 14 tahun, kemudian bergabung ke Golkar selama 15 tahun. Di PDIP, Sudjadi sudah menjadi anggota selama 11 tahun terhitung sejak 2003.


4.    Ina Ammania


Wanita kelahiran Surabaya, 9 Sepetember 1967, yang kini berdomisili di Duren Sawit itu menjadi caleg incumbent di dapil Jawa Tengah VI. Ina mendapatkan nomor urut 3 dari PDIP di dapil itu.


Di DPR saat ini, Ina duduk sebagai anggota Komisi VIII. Pendidikan terakhir yang ditempuh Ina adalah S1 di Universitas Negeri Jakarta. Selain bekerja sebagai wakil rakyat, Ina juga menjadi Komisaris PT. Badra Energi Nusantara, Direktur Utama PT. Badra Nusa Gemilang, dan Komisaris PT. Duta Marine semenjak tahun 2000.


Pada April 2012, Ina Ammania menjadi salah satu dari 9 anggota DPR perempuan yang dinilai paling aktif versi Women Research Indonesia (WRI). Penilaian dilihat dari keaktifan mereka menghadiri rapat maupun menyampaikan pendapat dalam rapat legislatif.


5.    Ir. Bambang Sutrisno


Suami dari Dwijayanti yang sudah dikaruniai tiga orang anak ini berhasil menjadi anggota DPR periode 2009-2014 lewat Partai Golkar. Lahir di Bogor, 8 Mei 1953, Bambang Sutrisno bertugas sebagai anggota Komisi V DPR RI. Dia juga duduk sebagai anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR.


Sebagai Sarjana Arsitek dari Universitas Trisakti, Bambang pernah bekerja pada  Biro Arsitek Rumah Kebun tahun 2000-2009. Dia juga pernah berkiprah di dunia jurnalistik dengan menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Asri tahun 1983-2002.


Pengurus DPP Partai Golkar ini pada tahun 1997-1999 sempat menjadi anggota DPR/MPR dari Fraksi Karya Pembangunan. Kemudian tahun 1999-2009 dia menjadi Staf Ahli Fraksi Partai Golkar. Kini Bambang kembali diusung Golkar sebagai caleg nomor urut 2 di daerah pemilihan Jawa Tengah VI.


6.    Ir. HM Rosyid Hidayat


Caleg incumbent asal Demokrat ini kembali dicalonkan partainya dalam Pemilu Legislatif 2014. Rosyid mendapat nomor urut 1 dan bertarung di daerah pemilihan Jawa Tengah VI.


Lahir di Salatiga, 6 September 1962, Rosyid menghabiskan masa sekolahnya di Salatiga. Ia kemudian kuliah di Universitas Diponegoro, Semarang, dan meraih gelar insinyur. Rosyid pernah mengikuti sejumlah organisasi, yakni Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Teknik Undip, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Tapak Suci Putera Muhammadiyah.


Di Partai Demokrat, Rosyid menjabat sebagai Sekretaris Departemen Kehutanan DPP Partai Demokrat sampai tahun 2015. Rosyid sudah menjabat dua periode di DPR, 1999-2004 dan 2009-2014. Pada periode pertamanya, Rosyid sempat menjadi Ketua Komisi V DPR.


7.    Nurcahyo Anggorojati


Sejak memulai karier politiknya, Nurcahyo Anggorojati langsung memilih Partai Demokrat sebagai kendaraan politik. Tak heran karena Nurcahyo merupakan anak dari Hadi Utomo, mantan Ketua Umum Partai Demokrat yang juga sepupu dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.


Nurcahyo lahir di Jayapura, 5 Maret 1979, dan menikah dengan Novrida Damayanti. Ia alumnus SD RIA Kartika Chandra Kirana, SMP Negeri 20 Jakarta, SMA Negeri 62 Jakarta, dan Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila. Nurcahyo juga aktif berorganisasi. Ia menjadi anggota Perhimpunan Pecinta Alam Wanadri, anggota Perhimpunan Olahraga Wushu Gerak Naga Universitas Pancasila, dan menjadi pendiri serta anggota Perhimpunan Organisasi Lintas Gunung-Laut.


Di Partai Demokrat, Nurcahyo menjadi Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat sejak tahun 2010. Sebelumnya ia menjadi Ketua Departemen Perhubungan DPP Partai Demokrat periode 2005-2010. Sekarang, anggota DPR periode 2009-2014 ini kembali mencalonkan dirinya sebagai anggota legislatif untuk DPR dari Partai Demokrat dengan nomor urut 7 di daerah pemilihan Jawa Tengah VI.


8.    Ir. H. Tjatur Sapto Edy, MT


Tjatur Sapto Edy sudah dua periode menjadi anggota DPR, yaitu 2004-2009 dan 2009-2014. Di periode pertama, Tjatur menjabat sebagai anggota Komisi VII dan Wakil Ketua Komisi III DPR. Di periode kedua, dia kembali menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR yang membidangi hukum, keamanan, dan hak asasi manusia.


Ia juga dipilih menjadi Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional di DPR tahun 2010, menggantikan Asman Abnur. Tahun 2011, Tjatur pun dipercaya menjadi Ketua Panitia Kerja DPR untuk Pemberantasan Mafia Pajak.


Tjatur adalah Sarjana Teknik Lingkungan dari ITB. Ia memperdalam ilmunya tersebut dengan mengambil Pascasarjana Teknologi Pengelolaan Lingkungan di ITB. Tjatur kemudian menjadi staf pengajar jurusan Lingkungan di Universitas Sahid. Ia juga pernah menjadi Asisten Ahli Menteri Negara Riset dan Teknologi.


Ketua DPP PAN periode 2010-2015 ini menjadi satu-satunya caleg incumbent yang diusung oleh PAN di dapil Jawa Tengah VI ini. Dia mendapatkan nomor urut 1 pada Pemilu Legislatif 2014 ini.


9.    Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin


Selepas dari Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Manaratul Ulum, Lukman melanjutkan pendidikan ke Pondok Modern Darussalam Gontor di Ponorogo, lalu ke Universitas Islam As-Syafi’iyah di Jakarta.


Lukman mulai terlibat di Nahdlatul Ulama saat ditunjuk sebagai Wakil Sekretaris Pimpinan Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU periode 1985-1988. Selanjutnya pada 1988-1999, dia berkecimpung di Lajnah Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia NU sebagai Wakil Sekretaris, Kepala Bidang Administrasi Umum, Koordinator Program Kajian dan Penelitian, Koordinator Program Pendidikan dan Pelatihan, hingga menjadi Ketua Badan Pengurus periode 1996-1999.


Politisi Partai Persatuan Pembangunan itu pernah menjadi anggota Majelis Pengarah Pesantren Al-Hamidiyah, Depok, dan mengajar di Pendidikan Kader Ulama Majelis Ulama Indonesia DKI Jakarta. Ia juga menjabat Wakil Ketua Bidang Pengembangan Program Yayasan Saifuddin Zuhri sejak 1994 hingga kini, dan menjadi anggota Komisi Pengawas Badan Amil Zakat Nasional periode 2004-2007.


Lukman terpilih sebagai anggota DPR/MPR sejak 1997 sampai saat ini. Di DPR ia menjabat Wakil Ketua Tim Sosialisasi UUD 1945 MPR RI (2004-2009), Sekretaris Fraksi PPP MPR (2004-2007), Wakil Ketua Tim Kajian Peningkatan Kinerja DPR RI (2006-2007), anggota Tim Kuasa Hukum DPR RI (2004-2009), dan Ketua Fraksi PPP (2007-2009). Kini ia menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI (2009-2014).


Ketua DPP PPP periode 2007-2012 ini sekarang kembali mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PPP dengan nomor urut 1.


Laporan: Meisyanti Hutagaol
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya