Geruduk Balai Kota, Warga Tolak Jokowi Jadi Calon Presiden

Demo Tolak Jokowi
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Warga yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Jakarta Baru menggelar aksi ujuk rasa di Balai Kota Jakarta, Selasa, 25 Maret 2014. Kedatangan warga itu untuk menyampaikan protes dan ketidakrelaan melepaskan Jokowi sebagai Presiden RI dengan meninggalkan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Lena (54), salah satu warga yang turut berdemo, menuturkan bahwa salah besar apabila Jokowi meninggalkan Jakarta. Kata dia, apabila Jokowi jadi presiden akan ada banyak warga Jakarta yang kecewa.
Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka

“Saya mewakili para ibu dan penduduk Jakarta, menyatakan kami tidak ingin Jokowi jadi Presiden. Kami ingin Jokowi tetap jadi gubernur. Kami dulu 100 persen mendukung Jokowi Jadi Gubernur Jakarta," kata Lena ketika menyampaikan orasinya di depan kantor Balai Kota Jakarta.
Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Acara Bukber di Istana Negara

"Saya minta Jokowi pertimbangkan niatnya untuk meninggalkan jabatannya sebagai Gubernur,” tuturnya.

Dalam orasinya Lena juga mengingatkan, Jokowi dipilih oleh rakyat, sehingga kalau rakyat tidak mengizinkannya menjadi Presiden, maka dia harus menghormati keberatan rakyat Jakarta. Jokowi diminta untuk membangun dan membenahi Jakarta terlebih dulu, bila Ibu Kota sudah menjadi Jakarta yang istimewa baru rakyat rela melepaskannya menjadi presiden.

“Belum saatnya dia meninggalkan kami. Tetapi kalau Jakarta sudah jadi istimewa pada lima atau 10 tahun lagi, boleh Jokowi jadi Presiden. Makanya saya tidak setuju kalau Jokowi jadi presiden," katanya.

Sementara itu, warga lainnya, bernama Turiah (33), mengatakan kedatangannya berunjuk rasa karena tidak rela ditinggalkan Jokowi dari jabatan gubernur. Karena menurutnya, yang dilakukannya selama ini sudah baik. Jadi apabila ditinggalkan Jokowi ditakutkan semua yang sudah dikerjakan menjadi kendor.

“Harusnya benahin dulu Jakarta baru jadi Presiden. Kami warga kelas bawah sangat butuh Bapak. Takutnya pengganti Bapak tidak mau terjun ke bawah,” kata Warga Jatibunder itu.

Gubenur DKI Jakarta, Joko Widodo menuturkan di tahun politik seperti ini, apabila ada melakukan penolakan terhadap dirinya adalah hal yang wajar. Kata dia, hanya tergantung bagaimana menyikapinya saja karena di tahun politik pasti ada saja penghalangnya.

"Ya biasalah ini sudah masuk ke tahun politik. Ada saja pasti. Tidak mungkin tidak," katanya. (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya