Sumber :
- VIVAnews/Herdi Muhardi
VIVAnews -
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh partainya yakni melibatkan anak-anak dalam kampanye terbuka. [Baca ]
Anis hanya mengirim Ketua Tim Advokasi PKS, Jazuli Juwaini. Jazuli datang ke kantor Bawaslu sekitar pukul 14.30 WIB. Dia menjelaskan alasan mengapa Anis tidak dapat memenuhi panggilan.
Baca Juga :
Selain Perpanjangan Kontrak, Erick Thohir Ungkap Perbincangan dengan Shin Tae-yong di Qatar
Anis hanya mengirim Ketua Tim Advokasi PKS, Jazuli Juwaini. Jazuli datang ke kantor Bawaslu sekitar pukul 14.30 WIB. Dia menjelaskan alasan mengapa Anis tidak dapat memenuhi panggilan.
"Ibunya sakit keras, maka dia harus mengurusi orang tua," kata Jazuli.
Jazuli membantah partainya melakukan pelanggaran seperti yang ditemukan oleh Bawaslu dan juga Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Saat kampanye di Gelora Bung Karno hari Minggu 16 Maret 2014, dia mengklaim panitia sudah menyiapkan enam tenda khusus lengkap dengan permainan bagi anak-anak yang dibawa para orang tua.
"Tapi namanya kampanye terbuka, ya kami tidak bisa mengontrol sepenuhnya, sehingga ada beberapa yang masuk," kata dia.
Anggota DPR Komisi II itu menegaskan, PKS juga tidak melakukan mobilisasi anak-anak dalam kampanye terbuka. Bahkan secara resmi, Sekjen PKS menyampaikan imbauan kepada para kader untuk tidak mengajak anak saat berkampanye.
"Kami mengapresiasi Bawaslu yang melakukan pengawasan karena kami juga yang turut membuat undang-undang di DPR," kata Jazuli. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ibunya sakit keras, maka dia harus mengurusi orang tua," kata Jazuli.