Sumber :
VIVAnews - Ketua Badan Kehormatan PDI Perjuangan, Sidarto Danusubroto, meminta Partai Gerindra dan Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto tidak membesar-besarkan masalah perjanjian Batu Tulis.
Alasannya, perjanjian itu telah gugur karena Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tidak terpilih menjadi presiden pada Pemilu 2009 lalu.
"Kalau masalah ini dibesar-besarkan, saya sesalkan. Masalah yang begini lama. Saya anggap ini suatu agreement yang tidak menghasilkan apa-apa. Agreement tidak ada artinya," ujar Sidarto di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 17 Maret 2014
Sidarta menjelaskan perjanjian Batu Tulis berlaku jika Megawati terpilih jadi presiden 2009 lalu. "Jadi secara moral etika perjanjian itu batal. Kalau waktu itu Mega terpilih, mungkin bisa berguna," kata Ketua MPR itu.
Koalisi
Sidarto mengatakan, PDIP baru akan menentukan koalisi paska pemilu legislatif 9 April mendatang. PDIP membuka pintu koalisi dengan semua partai.
"Koalisi dengan partai apapun terbuka. Koalisi bisa terjadi. Nanti akan terjadi," ungkap dia.
Terkait pencapresan Joko Widodo, Sidarta menyatakan bahwa tingginya tingkat kepercayaan publik kepada Jokowi telah mendorong PDIP akhirnya menunjuknya untuk maju sebagai Capres. Jokowi merupakan sosok yang pintar dan ahli dalam bidang ekonomi.
"Orang yang matang, tapi tidak dipercaya itu omong kosong. Rakyat dalam negeri dan luar negeri memilik public trust. Kepercayaan pada seseorang itu mempengaruhi investor," ujarnya. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Koalisi