Polisi Didesak Usut Penyadapan Jokowi

Kaos bergambar Jokowi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVAnews
Sandiaga Uno Puji Karung Penyelamat Motor di Turunan Maut, Reaksi Netizen di Luar Dugaan
- Penyadapan terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, merupakan kejahatan tingkat tinggi yang harus diusut secara tuntas. Polri dianggap perlu turun tangan untuk mengusut dan menangkap pelakunya.

Prabowo Khawatir Terjadi Benturan Sosial Sehingga Minta Aksi Damai di MK Dibatalkan

Menurut Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, penyadapan terhadap pejabat pemerintah ini dilakukan untuk memantau gerakan dan manuver politik, khususnya setelah Jokowi banyak dibicarakan sebagai calon presiden 2014. Meski Jokowi tidak melaporkan kasus ini, Polri sepatutnya turun tangan menyelidiki dan menyidik kasus ini.
Deretan Negara yang Miliki Pesawat Canggih Anti-Nuklir di Dunia


"Aksi penyadapan ini sudah masuk dalam ranah kejahatan terhadap simbol-simbol negara dan simbol pemerintahan daerah, khususnya di Ibukota Jakarta.

Aksi penyadapan ini tentunya tidak dilakukan sembarangan orang, Polri perlu menelusuri," katanya dalam rilis yang diterima
VIVAnews
, Jumat 21 Februari 2014.


Penyelidikan menurut Neta perlu dilakukan apakah ada hubungan dengan pejabat sebelumnya atau tidak. Atau penyadapan dilakukan untuk memantau rencana-rencana Jokowi sebagai gubernur, atau justru aksi penyadapan itu dilakukan untuk memantau pergerakan dan manuver politik Jokowi sebagai Capres 2014.


"IPW justru lebih melihat aksi penyadapan itu dalam rangka memantau gerakan Jokowi sebagai Capres 2014," katanya.


Ada dua alasan yang menguatkan. Pertama, isu Jokowi sebagai Capres sebenarnya sudah bergulir saat pencalonannya sebagai gubernur Jakarta. Kedua, alat penyadap tersebar di penjuru rumah. Jika penyadapan ini bertujuan untuk memantau pergerakan Jokowi sebagai Capres tentu arahnya sudah jelas, yakni hendak mematahkan langkah-langkah Jokowi di Pilpres 2014.


"Aksi penyadapan ini menunjukkan bahwa genderang perang sudah ditabuh. Karena itu, Polri perlu bekerja ekstra keras menghadapi situasi tahun politik 2014," katanya lagi.


Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Maruarar Sirait mengatakan, tak ada niat partainya untuk mengumumkan hal ini saat mendekati Pemilu 2014. Partainya, hanya ingin membagi pengalamannya karena menjadi korban penyadapan.


Meski demikian, Maruarar belum mengetahui siapa pelaku penyadapan kepada Jokowi. Dia juga tak mau mencurigai Badan Intelijen Nasional (BIN) yang melakukan penyadapan itu. Tak hanya itu, partainya juga tidak berniat untuk melaporkan kasus penyadapan ini kepada polisi.


"Saya kira belum, karena ini (penyadapan)  digunakan sebagai pembelajaran saja," katanya. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya