Faisal Basri: Panggil Boediono, Timwas Century Cari Panggung

Keterangan Wapres Boediono Usai Diperiksa KPK
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fanny Octavianus
VIVAnews - Ekonom Faisal Basri menilai rencana Tim Pengawas Kasus Bank Century DPR memanggil Wakil Presiden Boediono sebagai langkah untuk mencari panggung politik.
Thomas Cup dan Uber Cup Kobarkan Semangat Atlet Jelang Olimpiade 2024

Boediono akan dipanggil pada 19 Februari 2014 mendatang dalam kapasitasnya sebagai mantan Gubernur Bank Indonesia.
Bosan Pintu Cokelat? Coba 4 Warna Cerah Ini Biar Rumah Makin Aesthetic

"Coba deh kalau nggak ada Century, panggung mereka apalagi. Karya mereka nggak punya, Undang-undang jelek, memperjuangkan rakyat nggak, jadi apalagi yang bisa mereka jual," kata Faisal di Jakarta, Sabtu 15 Februari 2014.
Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya

Menurutnya, langkah DPR yang terus menarik kasus Century ke ranah politik justru membuat kasus semakin ruwet. "Ini kan sudah di ranah KPK. Pak Budi Mulya sebentar lagi disidangkan, kok DPR masih mau minta klarifikasi," kata dia.

Saat dipanggil untuk bersaksi di DPR, Faisal mengaku sudah mengusulkan agar DPR melakukan audit forensik Bank Century. Audit ini sudah pernah diterapkan di Bank Bali.

"Tapi DPR tidak ingin juga melakukan audit forensik, jadi kan DPR juga nggak mau tuntas," ujar mantan calon gubernur DKI Jakarta itu.

Faisal menjelaskan tidak ada yang bersalah dalam kasus Century. "Itu ada aturan kalau bank sedang kolaps ada FPJP kemudian diambil alih. Sama sekali nggak ada yang salah. Itu kebijakan bank sentral. Inilah yang akan dibuktikan di pengadilan salah atau tidak," jelasnya.

Ia menduga ada pihak-pihak yang sengaja ingin menargetkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai tersangka.

"Sri Mulyani sebenarnya hanya target perantara. Jadi target akhirnya SBY karena konstruksinya Boediono menjual kasus Century ini kemudian jadi Wapres. Pak Boediono jadi Wapres maharnya kasus Century ini."
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya