- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVAnews – Partai Persatuan Pembangunan tak puas dengan koalisi partai politik pendukung pemerintah saat ini. Koalisi tersebut dianggap partai Islam itu tak ada manfaatnya.
“Koalisi seperti tidak ada. Rapat dilakukan seperlunya saja. Kalau ada maunya, baru rapat,” kata Wakil Ketua Umum PPP Hasrul Azwar di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 4 Februari 2014. Sekretariat Gabungan Partai Koalisi misalnya baru berkumpul ketika hendak membahas kenaikan harga bahan bakar minyak.
Untuk itu PPP berharap koalisi setelah Pemilu 2014 bisa lebih solid. “Koalisi ideal menurut PPP berintikan kesetaraan, saling menghargai, dan yang merasa besar jangan memaksakan kehendak. Idealnya koalisi berisi 4-5 partai,” ujar Hasrul.
Namun Hasrul pesimistis dengan kemungkinan koalisi antarpartai Islan. “Sejak dulu partai Islam tak pernah bersatu. Selama masing-masing mengedepankan kepentingannya, jangan harap partai-partai Islam bisa bersatu,” kata dia.
Pada November 2013, Wakil Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi sempat mencetuskan kembali wacana pembentukan Poros Tengah untuk menghadapi Pemillihan Presiden 2014. Poros Tengah ini bisa menjadi wadah bergabungnya partai-partai berbasis massa umat Islam.
Kekuatan Besar
Arwani yakin jika partai-partai Islam bersatu, mereka bisa memunculkan kekuatan besar. “Jika dihadapkan dengan PDIP, Golkar, atau Demokrat, kekuatan poros alternatif ini akan startegis,” kata dia. Partai-partai yang berpotensi bergabung dalam Poros Tengah adalah PPP, PAN, PKB, PBB, dan PKS.
Namun wacana itu langsung ditepis oleh partai-partai berbasis massa Islam. PKB misalnya menolak ajakan bergabung dengan Poros Tengah. “PKB bukan partai Islam. Kami nasionalis religius. PKB bukan dibentuk untuk umat Islam saja,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKB Marwan Ja’far.
PAN menyatakan penolakan serupa. “Jangan terjebak pada istilah partai Islam, non-Islam, atau nasional. Komunikasi politik harus dikembangkan ke segala arah,” kata Ketua Umum PAN Hatta Rajasa. Ketua Badan Pemenangan Pemilu PAN Viva Yoga Mauladi pun menyatakan “PAN bukan partai Islam.” (ren)