Priyo Tak Mau Ikut Arus "Mendewakan" Jokowi

Priyo Budi Santoso
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, unggul dalam berbagai survei bursa calon presiden 2014. Jokowi pun belakangan ini sering dielu-elukankan banyak pihak sebagai calon presiden, meski yang bersangkutan masih belum mengumumkan niat untuk mencalonkan diri. 
5 Kontroversi Chandrika Chika, dari Hubungannya dengan Thariq Halilintar hingga Tersandung Narkoba

Namun, tidak semuanya terkesima. Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso, mengaku tidak mau larut dalam tren euforia "mendewakan" figur Jokowi.
Ganjar Tak Datang saat Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Capres-Cawapres Terpilih

"Maaf ya saya nggak ikut-ikutan," ujar Priyo dalam "Diskusi Mencari Pesaing Jokowi."  Diskusi itu diselenggarakan lembaga survei Political Communication Institute (Polcomm Institute) di Hotel Kartika Chandra Jakarta, Minggu 2 Februari 2014. 
Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta: Ada MPV Mewah dan Hatchback Keren

Selama ini ia mengakui agak heran dengan semua arah yang mengerucutkan pada nama Jokowi sebagai capres, seakan-akan tidak ada nama lagi selain Jokowi. "Masa dari seluruh masyarakat Indonesia hanya mengarah pada satu orang saja?" kata Priyo.

Politisi yang tengah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR itu juga mengaku kualitas Jokowi masih bisa diperdebatkan dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. "Saya ini juga sering kritik ke Ibu Mega," kata Priyo. 

Priyo pun menilai hasil survei Polcomm Institute memberikan perpektif baru dalam menilai bursa capres 2014. Survei ini merilis sepuluh tokoh, dari tokoh parpol dan non parpol, yang dinilai layak bersaing dengan Jokowi. Salah satu tokoh yang dimunculkan yakni Tri Rismaharini, Walikota Surabaya yang juga kader PDIP. Priyo mengaku terkesima dengan munculnya nama-nama alternatif itu sebagai pesaing Jokowi.

Survei Polcomm Institute merilis tokoh parpol yang layak jadi pesaing Jokowi yaitu Tri Rismaharini (19,1 persen), Priyo Budi Santoso (18,5 persen), Hary Tanoesoedibjo (10,8 persen), Yusril Ihza Mahendra (9,7 persen) dan Puan Maharani (9,6 persen). 

Sedangkan tokoh non parpol yakni Dahlan Iskan (18,7 persen), Irman Gusman (11,9 persen), Ali Masykur Musa (11,2 persen), Mahfud MD (10,3 persen) dan Gita Wirjawan (8,7 persen). 

Dua Tahap

Survei ini dilaksanakan dengan dua tahap. Pertama riset analisis konten untuk menjaring nama kandidat pemimpin nasional yang benar-benar diwacanakan media massa nasional sebagai capres dan cawapres. Heri mengatakan media massa yang diriset yakni 22 media dengan rincian 6 media cetak, 10 media televisi dan 6 media online. 

Tahap kedua, survei memilih calon pemimpin alternatif 2014 yang potensial untuk bersaing dengan Jokowi. Nama pemimpin yang terjaring kemudian ditanyakan dalam survei dengan teknik wawancara langsung. 

Survei dilakukan 2-25 Januari 2014 di 33 Provinsi dengan jumlah 1200 responden. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kesalahan 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya