VIVAnews – KPU akan melaksanakan simulasi cara memilih dengan cara menulis di Jawa Timur dan Papua pada 22 September mendatang. Simulasi juga digelar di Nanggroe Aceh Darussalam, dan pelaksanaannya pada 13 Oktober 2008.
Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary mengemukakan rencana tersebut, di kantor KPU, Jakarta, Jumat, 19 September 2008. Menurutnya, lokasi simulasi dilakukan di wilayah yang bukan perkotaan. ”Kami minta bukan di kota, tetapi di daerah yang masyarakatnya jarang pegang bolpoin,” papar Hafiz.
Hal itu, lanjut Hafiz, untuk mengetahui seberapa besar kesalahan yang terjadi sehingga bisa lebih akurat untuk evaluasi. Simulasi pemilihan itu bakal dilakukan di satu tempat pemungutan suara (TPS).
Tiap TPS melibatkan 500 pemilih dan surat suara yang diujikan hanya untuk DPR. Dalam simulasi, pemilih akan memilih dengan cara mencontreng atau mencentang.
Dia berharap setelah evaluasi hasil simulasi, KPU cukup berkonsultasi sekali lagi dengan DPR. Setelah itu KPU menargetkan peraturan surat suara bisa selesai sebelum lebaran.
Soal mekanisme memberikan suara di pemilu ini masih diperdebatkan di kalangan DPR. Bahkan sempat diusulkan perlunya revisi UU Pemilu, termasuk usulan beberapa fraksi agar pemilih diizinkan mencoblos. Padahal menurut penelitian CETRO, tinggal Indonesia dan Kamerun yang masih mencoblos dalam memilih di pemilu.
Aksi Sopir Pikap Ini Dipuji Warganet, Berani Hadang Dua Bus Lawan Arus
Belakangan ini, viral di media sosial sopir pikap menghadang dua bus yang berusaha melawan arus di perempatan lampu merah.
