Survei Pol-Tracking: Jokowi Masih Capres Pilihan Publik

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengenakan peci khas Gus Dur
Sumber :
  • Antara/ Andika Wahyu
VIVAnews -
Rizky Nazar Angkat Bicara Soal Dugaan Selingkuh, Beberkan Hal Ini
Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, semakin tidak terbendung dalam survei calon presiden (Capres) 2014. Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan oleh Pol-Tracking Institute yang dirilis pada Minggu, 22 Desember 2013, elektabilitas Jokowi jauh mengungguli capres-capres lain.

Followers TikToker Gali Loss Melejit Buntut Konten Hewan Ngaji, Polisi: Dia Tak Berpikir Panjang

Survei dilakukan pada 13 September-11 Oktober 2013 terhadap 2.010 responden dengan usia minimal 17 tahun di seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilakukan lewat wawancara tatap muka dan metode
Terpopuler: Tentang Nafkah Anak Laki-laki yang Sudah Baliqh sampai Masalah Obat Kuat
multi stage random sampling.

Dari survei itu, Jokowi dipilih oleh 37,46 persen responden dengan margin error 2,19 persen. Sedangkan calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menempati posisi kedua. Tingkat elektabilitasnya pun terpaut angka yang jauh dengan Jokowi, hanya 11,72 persen.


Di belakang Prabowo, Capres dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menempel ketat dengan tingkat elektabilitas 11,67 persen.


"Prabowo (11,73 persen) dan ARB (11,67 persen) hampir sama. Ini tidak bisa dilihat urutannya nomor satu atau dua," kata Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda di Hotel Morrisey, Jakarta.


Di bawah Jokowi, Prabowo dan ARB, mencuat nama-nama seperti Jusuf Kalla (6,12 persen), Wiranto (5,78 persen), Megawati Soekarnoputri (3,31 persen), Mahfud MD (2,17 persen), Hatta Rajasa (1,33 persen), Surya Paloh (1,17 persen), dan Dahlan Iskan (1,09 persen).


Sementara itu, angka golput mencapai 14,52 persen. "Ini
swing votters.
Tetapi, kalau ada tokoh capres baru tidak terlalu berpengaruh pada Jokowi," kata Hanta.


Jokowi Ungguli PDI-P


Pol-Tracking juga melakukan survei terhadap partai. Dari survei ini, PDIP menempati posisi pertama, yaitu 18,5 persen. "Angka ini memperlihatkan elektabilitas Jokowi lebih tinggi dari partai," kata Hanta.


Capres lainnya seperti Aburizal Bakrie elektabilitasnya lebih rendah dari partai Golkar (16,9 persen), begitu pula bakal capres dari partai Demokrat, di mana peserta konvensi yang masuk 10 besar capres hanya Dahlan Iskan dengan elektabilitas yang jauh lebih rendah dari Demokrat (8,8 persen).


Sementara itu, capres yang elektabilitasnya lebih tinggi dari partainya adalah Prabowo Subianto, di mana Partai Gerindra hanya mendapat 6,6 persen.


Sedangkan Wiranto juga lebih tinggi dari Partai Hanura (3,5 persen). Partai lainnya, PKB (4,6 persen), PPP (3,4 persen), PKS (2,9 persen).


Elektabilitas Partai Nasdem justru lebih tinggi dibandingkan Suryo Paloh, yaitu 2,1 persen, menyusul PAN (2 persen), PBB (0,7 persen), dan PKPI (1 persen). (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya