Demokrat: Adik Nazaruddin yang Bikin Onar di DPR Bukan Nasir

M. Nasir, sepupu Muhammad Nazaruddin
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews
Jasa Raharja Serahkan Santunan untuk Ahli Waris Najwa Devira, Korban Laka Tol Cikampek
– Demokrat membantah keras bahwa keributan yang terjadi Senin kemarin di ruang pimpinan Komisi IX DPR melibatkan anggota fraksinya. Ketua Komisi IX Ribka Tjiptaning menyebut politisi Demokrat M. Nasir yang merupakan adik kandung Nazaruddin, cekcok dengan Wakil Ketua Komisi IX dari Fraksi PPP Irgan Chairul Mahfidz.

Shimmer Dress Lagi Tren! Ini Tips Padu Padan dan Perawatannya Agar Awet

“Bukan M. Nasir. Adik Nazaruddin kan bukan cuma Nasir,” kata Ketua Fraksi Demokrat Nurhayati Ali Assegaf di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 4 Desember 2013. Demokrat telah mengklarifikasi kasus ini langsung kepada Nasir. Klarifikasi dilakukan bersama Wakil Ketua Komisi IX dari Fraksi Demokrat Nova Riyanti Yusuf.
Kata Budi Arie soal Hubungan Jokowi dengan Prabowo Renggang: Jangan Adu Domba!


Nurhayati tidak membantah ada orang ketiga yang terlibat dalam pertikaian itu, dan orang itu adalah adik Nazaruddin yang lain. “M. Nasir ada di sana saat kejadian, tapi bukan dia yang bertikai. Yang jelas bukan anggota Fraksi Demokrat yang bertikai,” ujar Nurhayati.


Ribka Tjiptaning sebelumnya mengatakan, keributan tersebut melibatkan adik Nazaruddin yang lain selain Nasir. Namun Ribka tidak tahu nama adik Nazaruddin itu. Ia hanya tahu orang itu merupakan adik Nazaruddin yang sering terlihat bersama Nasir di DPR.


Ribka tak tahu persis bagaimana awal cekcok itu. “Waktu itu saya dan lima orang anggota komisi IX sedang santai di ruangan. Saya lagi main HP, tiba-tiba ada ribut-ribut. Saya kira bercanda, tahunya betulan. Mereka ngotot-ngototan, saling dorong. Saya bilang, jangan di dalam ributnya. Di luar saja,” kata dia.


Soal anggaran


Sorang sumber di komisi terkait mengatakan, keributan diduga dipicu masalah anggaran vaksin flu burung. 


Sebagaimana diketahui bahwa KPK saat ini sedang menyelidiki proyek pengadaan vaksin flu burung itu. KPK menjelaskan bahwa mereka akan mengawali penyelidikan dengan memeriksa proyek yang dimenangkan oleh PT. Anak Negeri milik Nazaruddin. Meski dimenangkan oleh PT. Anak Negeri, proyek itu dikerjakan oleh PT. Biofarma, salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang vaksin.


Nazaruddin memenangkan proyek pengadaan peralatan pabrik vaksin flu burung senilai Rp718 miliar itu melalui PT. Anugrah Nusantara. Dalam kontrak yang ditandatangani 12 Desember 2008, perusahaan Nazar wajib menyelesaikan kontrak kerja hingga akhir Desember 2009.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya