"Hasil Survei Jokowi Kalahkan Prabowo untuk Jatuhkan Gerindra"

Prabowo Subianto di Series Seminar Dewan Guru Besar UI
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Afandi
VIVAnews - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo, beranggapan bahwa adanya survei-survei yang mengatakan calon presiden yang diusungnya memiliki elektabilitas lebih rendah dari Jokowi, hanyalah untuk menjatuhkan partainya.
Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN

"Biasalah itu poling, menurut kami itu risiko dari popularitas kami yang sangat tinggi, dan ada kelompok yang tidak mengharapkan kita maju," kata Edhy ketika dihubungi, Selasa 3 Desember 2013.
Perjuangan Dinda Kanyadewi Main Film Badarawuhi di Desa Penari, Make Up sampai 6 Jam

Menurut dia, ada kekuatan yang tidak ingin Gerindra besar. Padahal, kata dia, Gerindra justru mendapat dukungan yang kuat dari rakyat.
Catherine Wilson Tuntut Nafkah Rp100 Juta Per Bulan, Idham Masse Ungkap Hal Mengejutkan

"Kami terus maju, apapun hambatan, kita tidak hanya mencari jabatan. Itu sudah kami buktikan di DPR kan," kata dia.

Baginya tak masalah jika ada survei yang mengatakan, dukungan Prabowo, berpindah ke Jokowi. 

"Saya tidak mau berasumsi, itu mewakili beberapa kelompok, itukan sampelnya dua ribu paling banyak empat ribu, bukan semua warga kan. Di daerah-daerah, masih banyak orang yang mendukung Gerindra dan kami yakin suara kami masih tinggi, silahkan berasumsi, tetapi kita lihat pilpresnya 2014 kan," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS), menemukan fenomena sebanyak 20,6 persen massa Gerindra lebih memilih Jokowi ketimbang capres partainya sendiri, Prabowo Subianto.

Dalam survei CSIS ini, elektabilitas Jokowi berada di peringkat teratas dengan perolehan suara 34,7 persen. Sementara capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto, memperoleh suara relatif jauh di bawah Jokowi, yaitu 10,7 persen. Capres Partai Golkar, Aburizal Bakrie, berada tipis di bawah Prabowo dengan angka elektabilitas 9 persen.

Capres dari Partai Hanura, Wiranto, berada di posisi keempat dengan elektabilitas 4,6 persen. Tokoh lainnya adalah mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla 3,7 persen, mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri 3,3 persen, Mahfud MD 1,8 persen, dan Hatta Rajasa 0,6 persen. Sementara itu, responden yang belum menentukan calon pemimpinnya mencapai 22,8 persen.

CSIS melakukan survei dengan metode wawancara langsung tatap muka di 33 provinsi pada 13-20 November. Mereka mengambil 1.180 responden dengan margin of error 2,85 persen.  (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya