Sumber :
- Antara/ Ismar Patrizki
VIVAnews -
Elektabilitas Politisi Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP), Joko Widodo untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2014, saat ini paling teratas berdasarkan beberapa survei. Salah satunya adalah survei yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia.
Dalam survei tersebut, Jokowi mendapat persentase paling tinggi yakni 18 persen, kemudian Prabowo 6,9 persen, terakhir Aburizal Bakrie 5,7 persen
Baca Juga :
6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions
Dalam survei tersebut, Jokowi mendapat persentase paling tinggi yakni 18 persen, kemudian Prabowo 6,9 persen, terakhir Aburizal Bakrie 5,7 persen
Baca Juga :
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Ketua Balitbang Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Indra J Piliang menuturkan, meski nama Jokowi melambung dalam survei, namun Golkar punya strategi khusus untuk menghadapinya
"Dari hasil survei, Golkar tidak takut berhadapan dengan Jokowi. Justru semakin Jokowi cepat dicapreskan dari PDIP semakin bagus bagi Golkar," kata Indra di kantor Indikator Politik Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 1 Desember 2013
Indra menuturkan, apabila saat ini Jokowi dicaprekan oleh PDIP, maka masyarakat akan semakin tahu bahwa Jokowi itu presiden yang diolah partai. Kata dia, artinya masyarakat akan semakin tahu apabila Jokowi jadi presiden maka PDIP yang diuntungkan.
"Masyarakat di Indonesia ini mau capresnya itu tidak dikasih label orang partai. Jokowi jadi capres PDIP bagus saja. Lebih cepat lebih baik. Jadi clear kalau Jokowi itu selama ini menjalankan agenda partai bukan agenda rakyat," tuturnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ketua Balitbang Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Indra J Piliang menuturkan, meski nama Jokowi melambung dalam survei, namun Golkar punya strategi khusus untuk menghadapinya