Kata JK Soal Tawaran Jadi Juru Kampanye Golkar

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla
Sumber :
  • ANTARA/Jessica Helena Wuysang

VIVAnews - Meski tak lagi memegang jabatan struktural di Partai Golkar, Jusuf Kalla diusulkan menjadi juru kampanye partai itu untuk Pemilu 2014, khususnya di daerah Jawa Timur. Namanya akan diusulkan dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar, akhir bulan ini.

Rumah Dekat Asrama Brimob di Slipi Dilahap Si Jago Merah, 17 Mobil Pemadam Dikerahkan

Sejumlah kader setuju. Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung, mendukung gagasan itu. JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, dianggap masih punya dukungan signifikan di internal partai. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Suaranya pun diperhatikan khalayak.

Ia dekat dengan dengan kalangan Nahdliyin di Jawa Timur, dan bisa mendulang suara dari kampung halamannya, Sulawesi.

TNI Pasti Profesional Tangani Kasus Oknum Diduga Aniaya Anggota KKB Papua

Ditemui usai peluncuran buku Hoegeng, Polisi dan Menteri Teladan di Gramedia Pondok Indah Mall, Jakarta, Minggu 17 November 2013, JK tak berkomentar banyak soal tawaran sebagai juru kampanye yang menyebut namanya. Ia tidak mengemukakan keberatannya, juga tak menyatakan kesediaannya.

“Ya kan belum kampanye, nanti kita lihat pada waktunya,” kata JK santai.

Jokowi Enggak Bahas Pemerintahan Prabowo saat Buka Puasa Bersama Menteri di Istana

Ia mengaku, sampai saat ini belum mendapat tawaran resmi memimpin kampanye secara nasional dalam rangka pemenangan Golkar. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada para pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai berlambang pohon beringin tersebut. “Nggak ada (tawaran), belum. Kita lihat saja nanti,” ucapnya singkat.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Ridwan Hisjam menuturkan pihaknya memang belum bertemu langsung dengan JK. Namun, permintaan agar Ketua Palang Merah Indonesia itu menjadi juru kampanye Golkar telah disampaikan.

Ridwan bahkan menyebutkan, JK harus mau menjadi juru kampanye untuk Golkar. Sebab, ia tetap merupakan kader partai yang kini dipimpin oleh Aburizal Bakrie itu. “Sifatnya wajib. Itu juga seperti yang dilakukan Pak Akbar Tandjung,” katanya. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya