Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) belum dilantik juga meski putaran Pemilu sudah dekat. Belum ada kejelasan apakah Komisi Pemilihan Umum (KPU) atau Perwakilan RI yang akan melantik mereka.
"Belum ada kejelasan tentang pelantikan PPLN apakah akan dilantik oleh KPU atau kepala perwakilan RI di luar negeri," ungkap Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Teuku Faizasyah, dalam press briefing, Jumat, 19 September 2008.
Bukan hanya itu, kegiatan Pemilu di luar negeri juga belum berjalan sebagaimana mestinya. Faizasyah mengeluhkan dana KPU yang belum turun. "Sampai saat ini belum ada dana untuk menindaklanjuti langkah-langkah atau program KPU tentang pemilihan di luar negeri," ujarnya.
Meski demikian, PPLN yang terbentuk meski belum diresmikan telah mulai bekerja. Pendataan pemilih di luar negeri telah berjalan dengan memanfaatkan informasi warga negara Indonesia (WNI) yang lapor diri ke kantor Perwakilan Indonesia.
"Tapi verfikasi jumlah belum bisa dilakukan karena dana belum cair padahal perlu biaya pengiriman surat ke tempat tinggal pemilih," lanjut Faizasyah.
Jumlah pemilih di luar negeri sampai pekan pertama September 2008 mencapai 1 juta orang. TKI ilegal berhak memilih dan Departemen Luar Negeri tengah melakukan pendekatan ke pemerintah negara setempat untuk mencari cara agar mereka bisa memilih
"Misalnya, kita bisa kirim satu mobil pos keliling untuk memfasilitasi pencoblosan suara di lokasi di mana banyak WNI tinggal secara ilegal supaya tidak ketahuan. Tapi cara itu perlu penelitian lebih lanjut," pungkas Faizasyah.
Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel
Serangan mengejutkan dari Iran sebagai balasan terhadap Israel yang menyerang pangkalan militer Iran di Damaskus, Suriah, membuat dunia terkejut sekaligus meningkatkan es
