Jusuf Kalla Diusulkan Jadi Juru Kampanye Nasional Partai Golkar

Jusuf Kalla, Irman Gusman, Surya Paloh dan Aburizal Bakrie
Sumber :
  • Antara/ Saptono
VIVAnews
Bansos Sembako dan PKH Kembali Disalurkan, Pos Indonesia Wanti-wanti Ini
– Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Ridwan Hisjam menyatakan, Minggu 10 November 2013, Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar akhir November ini akan mengusulkan Jusuf Kalla sebagai juru kampanye nasional Partai Golkar, khususnya untuk Provinsi Jawa Timur.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Ridwan mengatakan, saat ini Golkar memerlukan JK untuk pekerjaan besar menyambut Pemilu 2014. Meskipun tak lagi memegang jabatan struktural di Golkar, JK yang merupakan mantan ketua umum dan tokoh senior partai beringin itu masih punya dukungan signifikan di internal Golkar. Suaranya pun cenderung didengar oleh khalayak.
Volume Transaksi BRImo Capai Rp 1.251 Triliun di Kuartal I-2024


“Jusuf Kalla sangat dekat dengan kalangan Nahdliyin di Jawa Timur. Selain itu dia juga bisa meraih suara di daerahnya sendiri, Sulawesi,” kata Ridwan yang juga panitia pelaksana Rapimnas Golkar yang bakal digelar 22-24 November 2013 di Jakarta.


Menurut Ridwan, meskipun ia belum bertemu langsung dengan JK, tapi permintaan agar JK menjadi jurkam nasional Partai Golkar telah disampaikan kepada yang bersangkutan. Usulan itu juga akan dibahas dan disahkan dalam Rapimnas Golkar.


Sebagai kader Golkar, ujar Ridwan, Jusuf Kalla harus mau jadi juru kampanye. “Sifatnya wajib. Itu juga seperti yang dilakukan (Ketua Dewan Pertimbangan Golkar) Pak Akbar Tandjung,” kata dia.


Soal rencana Partai Kebangkitan Bangsa yang hendak mengusung Jusuf Kalla sebagai calon presiden, Golkar cenderung tak merestuinya. “PKB ya harus bersabar dulu, karena Pak JK itu kader partai kami dan saat ini Golkar tengah membutuhkan tenaganya,” ujar Ridwan.


Jusuf Kalla sendiri belum memberikan kepastian apakah dia mau diusung menjadi capres PKB atau tidak. “Saya sangat menghargai keputusan pengurus partai yang mendukung saya sebagai calon presiden. Setiap warga punya hak untuk dicalonkan atau mencalonkan diri. Tapi itu tidak berarti saya menyetujui ataupun menolak permintaan sahabat-sahabat pengurus partai yang mendukung saya,” kata JK.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya