Brimob Tembak Satpam, Komisi III Soroti Pengawasan Internal

Gede Pasek Suardika.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Komisi III DPR menyoroti kurangnya pengawasan internal Kepolisian paska insiden anggota Brimob Kelapa Dua menembak seorang satpam, Selasa 5 November 2013. Menurut anggota Komisi Hukum Gede Pasek Suardika, pengawasan internal kepolisian sangat lemah.

"Peluru keluar untuk hal-hal yang sepele. Brimob kan tinggal di markas. Semestinya keluar markas harus juga terpantau aktivitasnya," Pasek, Rabu 6 November 2013.

Apalagi, kata Pasek, penembakan itu dilakukan pada saat pelaku dalam keadaan mabuk. "Pelaku (H) pasti dilakukan di luar markas," imbuhnya. Seharusnya, ada sistem yang tegas untuk memantau setiap anggota yang ada di dalam atau di luar markas karena kesatuan Brimob diatur secara khusus.

Sebelumnya, seorang satpam, Bachrudin (30 tahun), tewas setelah timah panas menembus bagian dada sebelah kirinya pada pukul 18.30 WIB. Kejadian bermula saat pelaku yang berinisal H alias W, anggota Brimob Kelapa Dua, marah saat Bachrudin menolak hormat ketika dia melintas di kompleks ruko.

H merasa sebagai pemegang kuasa di kawasan itu. Ia meminta semua satpam agar patuh padanya.

Lantaran Bachrudin tak mematuhi perintah, H kesal. H kemudian minta Bachrudin untuk push-up sebagai hukuman. Bachrudin kembali menolak.

Kondisi Tragis di Gaza, FYP Minta Yordania-Mesir Buka Perbatasan untuk Bantuan Kemanusiaan

Tanpa tedeng aling, H menodongkan pistol dan menembak dada kiri Bachrudin hingga tembus ke bagian belakang dari jarak dekat.

"H ini sudah sering kemari dan mengenal para sekuriti lainnya. Saat H melintas, korban yang sedang duduk-duduk di depan sebuah ruko tidak hormat dan dipanggil oleh pelaku," ungkap Kapolsek Cengkareng Kompol Muhammad Iqbal.

Selain itu, polisi juga membantah H mabuk saat menarik pelatuk ke arah Bachrudin. Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Fadil Imran mengatakan,"Saya pastikan tidak mabuk. Baunya (alkohol) saja nggak ada. Jangan percaya isu di lapangan," tegas Fadil.

Heru Budi Didesak Segera Bangun Proyek Pengelolaan Sampah Sunter yang Mangkrak 5 Tahun
Ilustrasi menabung.

Generasi Muda Harus Cerdas Finansial Dalam Menabung dan Kelola Keuangan

Sebagai generasi penerus bangsa dengan akses yang luas terhadap produk dan layanan keuangan, anak muda seharusnya bisa lebih bijak merencanakan serta mengelola keuangan. 

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024