Survei: Masuk Papan Tengah, Demokrat Bersaing dengan 4 Partai Lain

LSI Prediksi Capres 2014 dari Golkar dan PDIP
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Ngeri, ABG di Bekasi Kini Tawuran Pakai Panah
- Dari hasil jajak pendapat Lingkaran Survei Indonesia pada Oktober 2013, hanya ada dua partai yang perolehan suaranya melebihi 15 persen. Partai Golkar dengan peroleh suara 20,4 persen dan PDIP dengan 18,7 persen. Dua partai ini dianggap masuk dalam posisi paling aman dan dapat mengusung calon presiden dan wakil presiden sendiri.

Sri Mulyani Buka Suara soal Rupiah Tembus Rp 16.200 per Dolar AS

Sementara, satu tiket calon presiden, masih diperebutkan partai papan tengah. Misalnya Partai Demokrat, Partai Gerindra, PAN, Partai Hanura dan Partai Nasdem.
Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran ke PDI Perjuangan


"Kelima partai politik ini elektabilitasnya di bawah 10 persen," kata peneliti LSI, Adrian Sopa di Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu 3 Oktober 2013.


Menurut Adrian, lima partai ini lebih memiliki peluang -- meski harus bersaing dengan empat partai lain -- untuk mengajukan capres 2014 dibanding partai PPP, PKB, PKS, PBB dan PKPI. Lima partai papan tengah ini memiliki beberapa keunggulan, misalnya, ketokohan pimpinan partai, akses media yang mudah, serta keunggulan dana pemilu.


Misalnya, partai Demokrat memiliki Susilo Bambang Yudhoyono, Gerindra dengan Prabowo, PAN dengan Hatta Rajasa, Hanura dengan Wiranto dan Nasdem dengan Surya Paloh.


"Kelima partai politik papan tengah ini akan memperebutkan suara pemilh yang belum memutuskan atau swing voters sebesar 19,4 persen," katanya.


Besarnya swing voters ini, kata Adrian, didapat dari hasil survei pada 12 Setember hingga 5 Oktober 2013 di 33 provinsi di Indonesia dengan menggunakan 1.200 responden. Serta dengan metode multistage random sampling dengan estimasi kesalahan 2,9 persen.


Partai Demokrat, dalam beberapa survei masuk dalam tiga besar. Demokrat juga partai penguasa, sehingga memungkinkan kebijakan-kebijakan pemerintah mendukung partai ini. Selain itu, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan Presiden RI.


"Sehingga apa yang dilakukan SBY bisa jadi magnet elektoral juga bagi Partai Demokrat," katanya. Selain itu, konvensi calon presiden Partai Demokrat juga cukup menarik perhatian.


Sementara kelemahan partai Demokrat yang membuat elektabilitasnya sulit naik adalah image buruk karena kasus korupsi mantan petinggi partainya. Selain itu, sisa konflik atara mantan Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum dan SBY. Capres peserta konvensi, juga kurang pamor dan tren elektabilitas Partai Demokrat terus merosot.


Sementara, kelebihan partai Gerindra adalah memiliki tokoh populer. Elektabilitas capres yang diusung Gerindra, Prabowo, juga berada di posisi yang tinggi.


Tapi, ada beberapa kelemahan partai Gerindra yang membuat posisinya sulit memenangkan capres. Elektabilitas partai masih rendah. Prabowo sepertinya hanya diasumsikan untuk posisi capres, bukan cawapres. 


Sementara, PAN juga memiliki peluang untuk mengusung capres, sebab, ada beberapa kelebihan. Antara lain posisi elektabilitasnya paling tinggi dari partai Islam dan punya tokoh partai yang populer yaitu Hatta Rajasa. Sementara, kelemahan PAN adalah elektabilitas partai di bawah 10 persen. 


Sementara, Partai Hanura memiliki kelebihan, memiliki tokoh yang populer yaitu Wiranto dan masuknya Harry Tanoesudibyo ikut menambah kekuatan politik karena memiliki akses media yang sangat kuat. Kelemahan Hanura, adalah elektabilitasnya masih di bawah 10 persen. Partai ini juga sudah menetapkan calon presiden dan wakil presiden.


Sementara Partai Nasdem, juga memiliki beberapa kelebihan, antaranya partai baru yang memiliki karakter yang berbeda, dan punya akses media yang kuat. Tapi, ada beberapa kelemahan yaitu elektabilitasnya di bawah 10 persen dan belum ada tokoh yang diwacanakan sebagai capres.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya