Ditanya Soal SMS 'Anas Jahat', Elite Demokrat Menghindar

Rapimnas Partai Demokrat
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Jajaran elite Partai Demokrat enggan mengomentari soal beredarnya pesan singkat (SMS) yang disebut-sebut berasal dari Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam SMS itu, ada 10 poin berisi arahan menghadapi serangan politik dari Anas Urbaningrum dan ormas bentukannya, Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).

Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie, Sabtu 26 Oktober 22013, mengatakan tak tahu menahu soal SMS yang beredar di kalangan wartawan itu, meski telah ditunjukkan isinya.

Top News: AHY Wanti-wanti Prabowo, Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum

"Saya nggak tahu persis. Kan itu internal pengurus. Saya ka Majelis Tinggi, jadi nggak tahu," kata Marzuki kepada wartawan usai penutupan Temu Kader Partai Demokrat di SICC, Bogor Jawa Barat.

Dia mengaku, lebih antusias mengurusi kepentingan rakyat ketimbang pesan singkat yang menurutnya tidak jelas itu. "Saya nggak terima SMS dan saya nggak mau baca yang nggak ada manfaatnya," kata Marzuki.

Senada dengan Marzuki, Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan juga mengaku tak ingat saat ditunjukkan isi 10 SMS itu. "Saya banyak terima SMS arahan dari Bapak (SBY), nggak ingat satu per satu. SMS itu untuk intern. Dan arahan itu untuk semua kader, jadi tidak ada kaitanya dengan orang luar," ujar Syarief yang juga Menteri Koperasi dan UKM itu. 

Sebelumnya, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok membantah SBY pernah mengirimkan pesan singkat atau SMS yang menyerang Anas Urbaningrum dan PPI. SMS yang beredar luas itu berisi 10 poin, di mana salah satunya menyatakan "Anas jahat".

Mubarok juga menilai bahasa SMS itu tidak sama dengan bahasa yang biasa digunakan SBY. "Bahasa SMS-nya terlalu detail, itu bukan ciri khas Pak SBY. Bahasanya juga bukan untuk disebarluaskan," kata Mubarok.

Selaku anggota Dewan Pembina, Mubarok mengatakan kerap menerima SMS soal berbagai masalah partai dari SBY. Namun, dia tak menerima SMS yang diributkan itu, soal antisipasi atas serangan Anas dan PPI kepada Demokrat.

"Biasanya dapat SMS, tapi kemarin tidak," kata Mubarok. Karena itu dia meyakini bahwa SMS yang beredar luas itu bukan langsung berasal dari SBY.

Berikut pesan singkat yang beredar di kalangan wartawan:

Dari: Ketum/Ketua MT PD
Kepada:

1. Kahar PD
2. Ketua Wanbin PD
3. Ketua Wanhor PD
4. Para Waketum PD
5. Sekjen PD
6. Ses MT PD
7. Bendum PD
8. DE PD
9. Ketua Fraksi PD DPR

Tembusan: Prof. S. Boedisantoso

1. Sore ini, ketika saya baru saja sampai di Jakarta dari Kunker ke Jatim & DIY, saya dikejutkan oleh sebuah berita yang bombastis, provokatif & agitatif. Judul berita yg ada di sejumlah media berbunyi "Rezim SBY menggila". Diberitakan bahwa Prof. Boedisantoso (BS) pendiri PD diculik oleh BIN (Badan Intelijen Negara), sehingga tidak bisa menghadiri acara PPI. Pihak Istana, begitu manuver politik itu, diminta utk menjelaskan.

2. Sekitar 2 jam yg lalu saya mendapatkan laporan dari Ka BIN bahwa berita itu tidak benar. Bohong. Tidak ada yg disebut penculikan itu. Saya mendengar bahwa pernyataan diculiknya Pak Boedisantoso itu dari Anas & Pasek. Selanjutnya BIN akan memberikan pernyataan pers pada malam hari ini. Bahkan atas pencemaran nama baik BIN sebagai lembaga negara, BIN mempertimbangkan utk mengadukan pencemaran nama baik itu ke pihak kepolisian. Saya juga marah terhadap fitnah keji itu, dan saya minta diusut secara tuntas. Jelaskan kpd rakyat apa yg sungguh terjadi. Negara kita negara hukum, bukan negara fitnah.

3. Sebagaimana Sdr. ketahui hubungan kita dgn Pak BS baik. Beliau saya angkat menjadi anggota Wantimpres selama 5 tahun. Pandangan-pandangannya juga jernih. Pak BS sangat peduli pada pluralisme & kerukunan sesama komponen bangsa. Pak BS adalah salah satu anggota Dewan Pembina PD, meskipun sekarang ini berada dlm status "non aktif" karena menjadi Komisaris di salah satu BUMN.

4. Jahat sekali. Luar biasa. Sebenarnya saya tidak ingin melihat ke belakang. Tetapi pihak Anas terus-menerus menyerang & menghantam saya & Partai Demokrat. Setelah hampir 3 tahun saya mengalah & diam, saatnya utk saya hadapi tindakan yang telah melampaui batasnya itu. Partai Demokrat atas kerja keras kita baru saja mulai bangkit. Karena perilaku sejumlah kader, termasuk Anas, partai kita sempat melorot tajam & hancur. Kalau gerakan penghancuran Partai Demokrat & SBY terus mereka lancarkan, para kader seluruh Indonesia akan sangat dirugikan. Sebagai unsur pimpinan Partai kita harus menyelamatkan partai kita, termasuk nasib & masa depan jutaan kader & anggota PD di seluruh Indonesia.

5. Jika terbukti Pasek (yg masih anggota DPR dari FPD) menyebarkan berita bohong yg mencemarkan nama baik BIN, dan secara tidak langsung nama baik Presiden, saya kira Dewan Kehormatan harus mengambil sikap & mulai bekerja secara serius. Yg penting fakta, jangan fitnah. Kalau Pasek ternyata tidak mengeluarkan pernyataan yg bersifat fitnah itu, ya tidak boleh diberikan tindakan.

6. Selama ini saya tidak menanggapi serangan-serangan Anas thdp saya. Mengapa? Saya malu jika harus meladeni. Yg jelek nama saya & PD sendiri. Lawan-lawan politik akan bertepuk tangan. Saya malah berpikir setelah tidak jadi Presiden akan saya hadapi secara serius. Atau biar lewat dulu Pileg 2014. Setelah itu akan saya hadapi benar-benar. Biasanya yg punya kekuasaan yg dzalim, sekarang yg didzalimi malah saya. Biar keadilan & kebenaran tegak. Kalau Anas tidak korupsi mengapa takut? Mengapa tidak berani membantah Nazarudin? Mengapa malah saya yg di-serang? Apa bisa Presiden melarang atau menyuruh KPK? Tak seorangpun yg bisa. Ingat. Anas tidak diberhentikan oleh PD, dia berhenti sendiri. Itupun partai yg kita dirikan dengan penuh perjuangan & pengorbanan ditinggal begitu saja. Tidak ada tanggung jawabnya. Tadinya saya tidak mau bicara seperti ini. Biar saya simpan saja dlm hati saya. Tetapi Anas amat ganas dlm menyerang & menghancurkan saya & partai kita. Bahkan secara terbuka mengatakan jangan harapkan PD akan bangkit & berhasil.

7. Menghadapi Pemilu 2014 kita harus kompak. Harus satu. Jika memang ada yg tidak setia & melawan partai kita, kita persilakan utk meninggalkan partai ini. Bagi saya tidak mengapa, berapapun yg akan meninggalkan Partai Demokrat.

8. Saatnya kita tegas, berani & menegakkan kebenaran & keadilan. Untuk partai kita, untuk kehormatan kita dan untuk bangsa kita.

9. Jika saudara telah menerima SMS ini harap memberitahu ADC Presiden, agar saya tahu bahwa saudara telah membaca & mengindahkan isi SMS ini.

10. Terima kasih. Selamat berjuang. Tuhan beserta kita.

Ilustrasi wanita/bercinta.

Terpopuler: Hal yang Dilakukan Suami Jika Istri Hyperseks sampai Bahaya Pijat Perbesar Penis

Round-up dari kanal Lifestyle pada Kamis, 25 April 2024, salah satunya tentang saran dokter Boyke untuk suami yang memiliki istri Hyperseks.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024