Amir-Demokrat: Terkait PPI, Pasek Bisa Diperiksa

Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Amir Syamsuddin
Sumber :
  • ANTARA/Puspa Perwitasari

VIVAnews - Dewan Kehormatan Partai Demokrat kemungkinan akan memanggil kadernya yang menjadi pengurus di Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Gede Pasek Suardika. Demokrat gerah pada PPI paska isu mantan ketua umumnya Subur Budhisantoso dijemput paksa Badan Intelijen Negara (BIN).

"Kemungkinan bisa (memeriksa Pasek). Kalau mau informasi yang jelas, ke Sekretaris Dewan Kehormatan karena dia yang jalankan sehari-hari," kata Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin kepada wartawan, Kamis 24 Oktober 2013.

Sebetulnya, lanjut Amir, Demokrat tidak masalah pada organisasi kemasyarakatan karena hak berkumpul dan berserikat dilindungi UUD 1945. "Tapi, mereka (PPI) gelar diskusi sekaligus lempar fitnah seakan-akan Pak Subur dijemput BIN, ini sangat disayangkan. Itu 1.000 persen bohong," kata Amir.

Amir juga mengaku tak mempersoalkan jika kader berorganisasi di manapun sepanjang sesuai dengan kaedah-kaedah yang wajar. Asal jangan bergabung dengan partai politik. Tidak bisa," kata dia.

SBY beri arahan soal PPI? "Itu tidak akan saya jawab. Masalah internal kami bukan untuk dipublikasikan keluar ya," jawab Amir yang juga Menteri Hukum dan HAM itu.

Diberitakan sebelumnya, Sri Mulyono adalah orang yang ditugaskan PPI menjemput Subur dari rumahnya untuk diantar ke markas PPI di kediaman Anas Urbaningrum, guna menghadiri acara dialog. Dalam diskusi itu, Subur rencananya jadi salah satu narasumber.

Sri Mulyono juga adalah orang pertama yang mengatakan Subur dijemput oleh BIN. Informasi itu dia dapatkan dari ajudan Subur. Sri menyusul Subur ke kantor BIN dan menunggu Subur di luar. Dia mengaku berkomunikasi via telepon dengan Subur, dan diminta Subur untuk kembali saja ke markas PPI karena pertemuan Subur dengan Kepala BIN molor akibat Kepala BIN harus menjemput Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lebih dulu.

Sesampainya di markas PPI, Sri Mulyono kemudian mengatakan kepada moderator acara dialog PPI, M Rahmad, bahwa Subur tak bisa hadir sebagai narasumber karena dijemput staf BIN.

Sukses Gelar MotoGP, Sirkuit Mandalika Jadi Magnet Pariwisata Olahraga

Anggota PPI Rahmad lalu menyampaikan informasi tersebut kepada hadirin. Lalu, tiba-tiba beredar video di YouTube yang menyebut Prof Subur dijemput paksa oleh BIN. (umi)

Badak Taman Nasional Ujung Kulon

Ironi Perburuan Badak Jawa di Kawasan Konservasi Ujung Kulon, Cula Dijual Rp 280 Juta

Di lahan konservasi tersebut, badak Jawa yang dilindungi itu jadi target perburuan liar dan cula nya dijual ke Jakarta secara ilegal dengan nilai ratusan juta rupiah.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024