Demokrat Solo: Serang SBY, Anas Memalukan

Rapimnas Partai Demokrat
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Sejumlah elit Partai Demokrat meminta agar Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), organisasi bentukan Anas Urbaningrum, dibubarkan.

Pagi Ini, KPU Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih

Pasalnya, kubu PPI kerap menyerang Partai Demokrat dan ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono. Namun sikap berbeda dinyatakan oleh Partai Demokrat Solo.

Sekretaris DPC Partai Demokrat Solo Supriyanto mengatakan wacana pembubaran ormas PPI tidak perlu dilakukan. Menurutnya, pembentukan maupun pengembangan ormas menjadi hak dari masing-masing individu.

"Tidak perlu dibubarkan. Tapi kedewasaan pemikiran terkait dengan arah dan tujuan ormas itu yang diperlukan. Jangan sampai menghantam atau justru menjelek-jelekan partai. Konteks inilah yang saya rasa tidak pas," kata dia saat berbincang dengan VIVAnews.

Lebih lanjut, dia menyebutkan, munculnya konflik antara Partai Demokrat dengan PPI lebih disebabkan adanya persoalan personal dari sejumlah pengurus PPI yang sebagian besar adalah mantan pengurus dan petinggi Demokrat.

"Padahal mereka itu secara sadar ke luar dari partai dan mendirikan PPI. Tetapi kalau setelah ormas itu berdiri, kemudian menjelek-jelekkan dan menyerang partai asalnya, kan tidak etis dan sangat memalukan," tegas dia.

Meski demikian, kata Supriyanto, dampak dari konflik itu belum menjalar ke daerah. Mengingat PPI belum membentuk kepengurusan hingga ke Solo.

"Dan kami berharap jangan sampai ke daerah. Kami itu sangat menyayangkan, seharusnya Pak Anas itu mengurus Partai Demokrat, bukan malah menyerang. Karena dulunya juga pernah menjadi ketua umumnya," tuturnya.

Seperti diketahui Ketua Umum Partai Demokrat, SBY meminta kepada para kadernya untuk mewaspadai manuver ormas bentukan Anas. [Baca selengkapnya: ]

Bahkan, Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, mengusulkan agar PPI dibubarkan. Sebab, kata dia, ormas yang awalnya bertujuan dalam kegiatan sosial-budaya, tapi justru menghantam Partai Demokrat dan SBY. (umi)

Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia
Presiden Iran, Ebrahim Raisi (tengah).

Masih Hangat, Presiden Iran Bujuk Pakistan Gabung Aliansi Anti-Israel

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, tiba di Islamabad pada hari Senin, 22 April 2024 untuk kunjungan resmi selama tiga hari. Iran dan Pakistan sedang berupaya baiki hubungan

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024