Dinasti Atut Runtuh, PDIP Optimis Bisa Rebut Banten

Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno.
Sumber :
  • Antara/ Asep Fathulrahman
VIVAnews - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan kini optimis bisa merebut Banten dari tangan Ratu Atut Chosiyah. Setelah, dinasti Gubernur Banten Ratu Atut hampir runtuh setelah adiknya, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi karena diduga melakukan suap kepada Ketua MK nonaktif, Akil Mochtar.
Prediksi Serie A: Fiorentina vs AC Milan

Menurut Ketua DPD PDIP Banten, Ribka Tjiptaning, atas tergoncangnya dinasti Atut ini, ia optimis bisa merebut Banten.
Soal Flu Singapura, Menkes Singgung Virus Terus Berkembang

"Kita harus optimis, memotivasi kader tuh begitu. Merebut kursi orang, apalagi dalam keadaan begini pasti oleng. Apapun Bu Atut adalah pimpinan partai," kata Ribka di Hotel JS Luwansa, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu 16 Oktober 2013.
Pekan Depan, MK Batasi Jumlah Saksi di Sidang Sengketa Pilpres 2024

Meski demikian, Ribka tak mau gegabah dengan memisahkan antara Ratu Atut dengan dinastinya dan partai Golkar. Sebab, bisa saja Golkar tetap mempertahankan Banten.

"Namanya kekuasaan bisa pakai apa saja. Pada zaman Suharto, bisa semua diperintahkan. PNS semua harus coblos Golkar. Biarpun dia (Ratu Atut) runtuh, dan partai (PDIP) santai-santai ya sama saja (tidak bisa rebut Banten)," ujar dia.

Meski begitu, Ribka Tjiptaning, mengaku tak ingin berandai-andai jika kadernya, Rano Karno menggantikan Ratu Atut Chosiyah menjadi Gubernur Banten. Sebab, sampai saat ini belum ada keputusan hukum yang membuat Ratu Atut harus dilengserkan.

"Kalau kita sih, Atut masih dalam proses, silahkan saja. Kita jangan berandai-andai yang penting ini diserahan ke proses hukum, kan prosesnya panjang," kata Ribka.

Menurut Ribka, apapun yang akan terjadi di kemudian hari terhadap pemerintahan Atut, maka partainya akan berpedoman kepada Undang-Undang. "Biasanya kalau orang berhalangan tetap, misalnya meninggal atau dihukum, sudah otomatis wakilnta naik," ujar dia.

Ribka mengatakan, sampai saat ini partainya belum memanggil Rano mengenai masalah yang menimpa Atut. Sebab, ketika Rano sempat berkeluh kesah kepada sahabatnya, Dedi Gumelar alias Miing soal masalahnya dengan Atut, dia tidak pernah bercerita langsung kepada partainya.

"Rano nggak pernah mau datang pas dia mengeluh, kita kan mau konfirmasi ke dia, tapi dia nggak pernah datang," tutur dia.

Sebelumnya, Rano Karno pernah bercerita kepada Miing bahwa perannya sebagai Wakil Gubernur Banten, tak pernah dianggap oleh Atut. (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya