Sumber :
- ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tampak marah ketika jumpa pers untuk menjelaskan tentang Bunda Putri. Dalam pernyataannya, SBY membantah keras dia mengenal Bunda Putri.
Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Thohari, menilai wajar pula ketika Presiden SBY mengerahkan menterinya untuk mencari tahu soal sosok Bunda Putri. "Menteri adalah pembantu Presiden. Wajar kalau para menteri yang notabene pembantu Presiden dikerahkan untuk membantu presiden mencari tahu soal Bunda Putri. Baru tidak wajar kalau anggota DPR/MPR disuruh membantu presiden," ujar dia.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Viral Obrolan Lawas Billy Syahputra dengan Chandrika Chika, Ibunya Singgung Soal Narkoba
Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Thohari, menilai wajar pula ketika Presiden SBY mengerahkan menterinya untuk mencari tahu soal sosok Bunda Putri. "Menteri adalah pembantu Presiden. Wajar kalau para menteri yang notabene pembantu Presiden dikerahkan untuk membantu presiden mencari tahu soal Bunda Putri. Baru tidak wajar kalau anggota DPR/MPR disuruh membantu presiden," ujar dia.
Sehingga, kata dia, wajar jika presiden minta para menterinya bekerja membantu memecahkan problem presiden.
Sikap ini dimaklumi oleh Anggota Komisi Hukum DPR, Bambang Soesatyo. Namun, Bambang menyayangkan sikap SBY yang terlalu reaktif menyikapi pengakuan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, yang mengatakan Bunda Putri adalah orang dekat SBY.
"Sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan, tentu kita berharap presiden menyikapi hal tersebut lebih elegan. Misalnya menempuh jalur hukum tanpa marah-marah di hadapan publik," kata Bambang, Jumat 11 Oktober 2013.
Menurut dia, sikap dan kemarahan SBY itu dapat mempengaruhi pengadilan. "Hakim, jaksa, saksi dan terdakwa akan merasa tertekan," kata dia.
Semalam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar jumpa pers mendadak di Lapangan Udara Halim Perdanakusumah. SBY mengklarifikasi pernyataan Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang menyebut keterkaitan seorang figur yang dipanggil "Bunda Putri" dengannya.
"Saya katakan, tidak lazim saya komentari seperti ini," kata SBY membuka pernyataan persnya, Kamis 10 Oktober 2013, malam. SBY menyatakan selama sembilan tahun jadi presiden, hemat berkomentar. "Tetapi kali ini lain. Kalau saya tidak hentikan malam ini dalam arti saya memberikan penjelasan yang benar, bisa saja rakyat kita bingung, jangan-jangan berita (Luthfi) itu benar."
SBY menyatakan, sudah berusaha mencari tahu siapa "Bunda Putri" yang dimaksud Luthfi. "Saudara Luthfi Hasaan Ishaaq mengatakan, yang namanya Bunda Putri katanya orang dekat Presiden. Begitu," kata SBY. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sehingga, kata dia, wajar jika presiden minta para menterinya bekerja membantu memecahkan problem presiden.
